Thailand Gelar Referendum Konstitusi  

Reporter

Minggu, 7 Agustus 2016 13:21 WIB

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, BANGKOK — Rakyat Thailand mendatangi tempat pemungutan suara dalam referendum konstitusi baru Ahad 7 Agustus 2016. Konstitusi baru itu dirancang oleh sebuah komite yang dibentuk oleh junta militer. Referendum dimaksudkan untuk mengetahui, apakah masyarakat Thailand setuju atau tidak dengan rancangan konstitusi baru tersebut.

Diperkirakan sebanyak 40 juta warga Thailand akan berpartisipasi dalam referendum ini. Puluhan juta warga Thailand itu bisa memberikan suara di 94 ribu tempat pemungutan suara. Sejumlah kalangan menyebut, referendum ini akan menjadi pertaruhan demokrasi Thailand. Berdasar konstitusi baru, Senat yang ditujunjuk junta militer akan berisi para komandan militer. Mereka berfungsi mengawasi anggota parlemen yang dipilih dalam pemilu 2017 mendatang.

Referendum ini juga menjadi ujian untuk melihat popularitas Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang selama dua tahun terakhir menindas aktivitas politik sejak melakukan kudeta terhadap PM Yingluck Shinawatrapada pada 2014.

“Saya mengajak semua warga untuk datang dan memilih demi masa depan negara,” kata Prayuth kepada wartawan di tempat pemungutan suara di barat laut Bangkok, seperti dikutip Reuters.

Ia kemudian disela oleh seorang perempuan. “Apakah Anda dapat mengelola negara? Apakah Anda sanggup menjaga negara,” tanya sang perempuan sebelum diusir oleh polisi.

Sekitar 200 ribu polisi dikerahkan untuk mengawal jalannya referendum. Meski partai-partai politik terbesar di Thailand menolak referendum konstitusi menjelang pemungutan suara, tetapi tidak ada tanda-tanda protes menjelang gelaran referendum.

Yingluck, yang dilarang terlibat politik selama lima tahun sejak Januari 2015, juga memilih dalam pemungutan suara. “Saya gembira masih dapat melakukan hak saya sebagai warga negara,” ujar Yingluck. Ia pun mengimbau warga Thailand untyuk datang dan memilih demi keberlangsungan demokrasi.

Di Kota Khon Kaen, sekitar 50 pemilik suara mengantre di luar Balai Kota yang sempat hancur dalam kerusuhan pada 2010. “Saya memilih ‘Ya’ agar negeri ini lebih baik,” tutur Thongyoon Khaenkhaomeng, warga yang bekerja sebagai petani. Sedangkan Decha Shangkamanee yang bekerja sebagai buruh harian menolak konstitusi baru karena membenci pemerintahan junta. “Tapi apa pun hasilnya, tidak aka nada perubahan.”

AP | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

2 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

4 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

5 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

5 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya