Paus Fransiskus: Islam Tidak Terkait Kekerasan Terorisme

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 10:20 WIB

Paus Fransiskus (kiri), berdoa bersama Imam Besar Istanbul, Rahmi Yaran, di Masjid Sultan Ahmet di Istanbul, Turki, 29 November 2014. Paus bertemu dengan para pemimpin Turki dan mendesak para pemimpin Muslim untuk mengutuk "aksi kekerasan biadab" yang dilakukan atas nama Islam terhadap kelompok agama minoritas di Irak dan Suriah. AP/L'Osservatore Romano

TEMPO.CO, Vatikan - Pemimpin gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menegaskan bahwa ketidakadilan sosial dan menjadikan uang sebagai Tuhan adalah penyebab terjadinya terorisme. Dengan demikian, Paus menilai terjadi kekeliruan mengidentifikasi Islam dengan kekerasan dalam aksi-aksi terorisme.

"Saya pikir tidak tepat mengidentifikasi Islam dengan kekerasan. Ini tidak tepat dan ini tidak benar," kata Paus kepada jurnalis dalam pesawat yang membawanya pulang dari Polandia ke Roma, 1 Agustus 2016.

Menurut Paus Fransiskus, hampir semua agama memiliki kelompok fundamentalis. "Kami juga punya," ujarnya merujuk pada agama Katolik.

Baca : Paus Fransiskus Kutuk Penyanderaan di Gereja di Prancis

Paus Fransiskus menanggapi pertanyaan jurnalis sehubungan dengan pembunuhan terhadap pastor Katolik Roma, Jaqcues Hamel, oleh dua pengikut kelompok teroris ISIS pada Selasa pagi, 26 Juli 2016. Pastor Hamel memimpin misa pagi di Gereja Gambetta, Saint-Etienne-en-Rouvray, di dekat Kota Rouen, Prancis, ketika dua pelaku menyerang, menyandera, hingga membunuh pastor 85 tahun itu.

Paus menjelaskan, terorisme tumbuh ketika tidak ada pilihan dan uang menjadi tuhan. “Ini yang pertama membentuk terorisme. Menentang kemanusiaan adalah dasar dari terorisme,” tutur Paus Fransiskus.

Baca : Paus Fransiskus Kunjungi Kamp Nazi Auschwitz

Selain itu, sedikitnya peluang ekonomi bagi orang muda di Eropa menjadi pemicu terjadinya terorisme. Mereka jadi pengangguran kemudian terlibat narkoba, alkohol, atau ikut ISIS. Manusia tidak menjadi pusat dalam perekonomian dunia.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya