Potret Penjara 'Horor' Quezon City di Filipina  

Reporter

Sabtu, 30 Juli 2016 19:03 WIB

Sejumlah pelaku kriminal dan geng sindikat narkoba berada dalam sel di Manila, Filipina, 20 Juli 2016. Sekitar ratusan tersangka narkoba ditangkap polisi dalam kurun waktu lebih dari satu bulan. Dondi Tawatao/Getty Images

TEMPO.CO, Manila-Penjara Quezon City di Manila, Filipina tidak memenuhi standar kelayakan. Bayangkan, penjara yang hanya berkapasitas untuk 800 tahanan ternyata setiap hari dihuni 3.800 tahanan.

Dengan jumlah empat kali lipat lebih banyak dari kapasitas yang ditentukan, penjara tidak punya ruang kosong. Para tahanan memyemut di semua sel untuk sekadar duduk maupun tidur. Setip sel yang diperuntukkan untuk 20 tahanan, dihuni antara 160 hingga 200 tahanan.

Lantai penjara tanpa alas atau sekadar kertas koran dan pakaian digunakan untuk alas badan para tahanan. Hampir tak seorangpun dapat tidur dengan tubuh tidur lurus terlentang. Sebaliknya tubuh mereka berdempetan satu dengan lainnya.

Sehingga ada tidur di lapangan bola basket yang tanpa atap, di tanggap, tanpa kelambu. Ada tahanan yang menggunakan selimut lusuhnya menjadi tempat tidur gantung.

Seperti dikutip dari Dailymail, 30 Juli 2016, makanan ribuan tahanan itu juga jauh dari sehat. Dari makanan mereka ditemukan paku dan bahkan kecoa mati.

Ventilasi dan air langka di dalam penjara. Setiap tahanan bertarung berebut tempat, air, dan makanan.

Mereka memasak makanan dan berolahraga di sebelah kamar yang dipakai untuk mandi dan mencuci pakaian.

Berbagai penyakitpun menjangkiti para tahanan bahkan sampai menimbulkan kematian bagi tahanan. Seorang mantan napi, Raymund Narag mengatakan, setiap bulan dua hingga lima tahanan sakit hingga tewas di penjara Quezon City.

"Selama hampir tujuh tahun, setiap waktu selama saya didalam penjara saya mempelajari kematian," kata Narag. Ia saat usia 20 tahun dihukum tujuh tahun atas dakwaan membunuh seorang anak laki-laki, namun ia menolak dituding sebagai pembunuh.

Hidup mengerikan selama dalam penjara Quezon City dituangkannya dalam buku bertajuk Freedom and Detah Inside the Jail. Alumni Universitas Illonis, Amerika Serikat bekerja sebagai hakim kasus kriminal.

Penjara Quezon City dibangun enam dekade lalu dan menjadi rumah bagi para tahanan yang perkaranya ditunda. setiap tahanan diwajibkan mengenakan pakaian tahanan warna kuning. Kisah horor dari penjara ini belum mendorong perbaikan penjara yang berlokasi di ibukota negara Filipina.

DAILYMAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

23 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

23 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

26 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya