Kalah Perang, Milisi ISIS Menyamar Jadi Wanita  

Reporter

Rabu, 27 Juli 2016 19:26 WIB

Sejumlah anak-anak berada dilokasi terjadinya ledakan bom di terminal bus Jableh, Suriah, 23 Mei 2016. ISIS bertanggung jawab atas ledakan bom yang menewaskan 150 orang. REUTERS/Omar Sanadiki

TEMPO.CO, Damaskus - Beberapa anggota kelompok teroris ISIS tertangkap basah mencoba melarikan diri dengan menyamar sebagai wanita. Para milisi ISIS itu melarikan diri setelah menyadari mereka kalah dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Suriah.

Milisi ISIS yang menyaru menjadi perempuan ditangkap oleh anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang berjuang untuk membebaskan Kota Manbij dari kelompok teror tersebut. Saat ditangkap, mereka mengenakan hijab panjang lengkap dengan cadar.

Dalam sebuah rekaman yang disebar ke Internet, terlihat beberapa laki-laki yang dikatakan sebagai anggota ISIS masih mengenakan pakaian wanita duduk di depan tentara bersenjata, tak lama setelah penangkapan.

Seperti dilansir Mirror pada 26 Juli 2016, sekelompok pria yang merupakan anggota ISIS itu dipaksa melucuti pakaian mereka untuk membuktikan jenis kelamin saat melewati pemeriksaan petugas. Mereka kemudian dibawa sebagai tawanan oleh pasukan. Salah satu dari tiga tahanan dilaporkan merupakan seorang penembak jitu yang bertanggung jawab atas kematian yang tak terhitung jumlahnya.

Kota Manbij menjadi pusat pertempuran sengit, termasuk bentrok berat selama akhir pekan. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebutkan sedikitnya lima pejuang SDF dan 18 milisi ISIS tewas dalam bentrok tersebut. Selain itu, delapan warga sipil juga menjadi korban tewas.

ISIS dilaporkan kini semakin terdesak setelah mendapat serangan bertubi-tubi, baik dari udara maupun darat. Sebuah laporan baru-baru ini di majalah Time menyebutkan bahwa ISIS kehilangan sejumlah besar wilayah yang pernah dikuasainya, selain berkurangnya dana serta jumlah milisi.

Meskipun demikian, kelompok teroris terbesar di dunia tersebut justru makin gencar meningkatkan serangan di luar Irak dan Suriah, terutama di Eropa.

MIRROR | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya