ISIS Akui Menyerang dan Menyandera Korban di Gereja Prancis

Reporter

Selasa, 26 Juli 2016 21:15 WIB

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk

TEMPO.CO, Paris- Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan di gereja di Prancis pada Selasa pagi, 26 Juli 2016. Melalui media resmi ISIS, Aamaq, ISIS mengatakan dua penyerang dan penyandera lima orang di dalam gereja adalah milisi ISIS.

Seperti dikutip dari Daily Mail, penyerangan dan penyanderaan di gereja Saint-Etienne-en-Rouvray di dekat Kota Rouen di Prancis sebagai bagian dari rencana ISIS menyerang negara-negara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat untuk memberangus ISIS.

Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan bahwa aksi penyeranagn terhadap gereja di Perancis merupakan tindakan terorisme yang dilakukan oleh pengikut ISIS. "ISIS telah menyatakan perang terhadap kita," kata Hollande, seperti yang dilansir Guardian pada 26 Juli 2016.

Baca: Ini Sosok Dua Penyandera di Gereja di Prancis

Para penyerang memasuki Gereja Gambetta, Saint-Etienne-en-Rouvray di dekat Kota Rouen di Prancis, pada pukul 09:45 pagi waktu setempat sesaat setelah dilangsungkannya ibadah pagi. Mereka kemudian menyandera pastor, dua biarawati dan dua jamaah lainnya sambil memegang pisau dan meneriakkan "Allahu Akbar".

Kedua pelaku kemudian ditembak mati oleh pihak keamanan setelah mereka berusaha melarikan diri dan keluar dari gereja tersebut.

Polisi yang kemudian masuk kedalam gereja untuk melakukan pembersihan, kemudian mendapati pastor Jacques Hamel, 84 tahun, telah meninggal dunia dengan luka sayatan di tenggorokannya. Polisi juga menemukan seorang biarawati yang menjadi sandera terluka parah dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Menurut laporan media lokal Perancis, seorang penyerang yang belum diidentifikasi namanya disebutkan tinggal di Saint-Étienne-du-Rouvray dan telah mencoba untuk melakukan perjalanan untuk berperang di Suriah pada 2015, tetapi telah dikirim kembali oleh otoritas perbatasan Turki dan dipenjarakan di Prancis. Ia dibebaskan pada bulan Maret tahun ini meskipun mendapatkan protes dari jaksa.

Meski telah dibebaskan dia dipasang gelang elektronik agar dapat terus dipantau gerak-geriknya dan hanya diizinkan meninggalkan rumahnya mulai pukul 8:30 pagi waktu setempat hingga setengah satu siang. Narapidana ini tinggal di rumah orang tuanya yang dekat dengan gereja. Orang tuanya yang memberikan jaminan kepada penegak hukum untuk penahanan luar atas penyerang dan penyandera umat di gereja Katolik itu.

GUARDIAN| DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

22 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

32 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

32 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya