WNI Korban Kapal Karam di Malaysia Sulit Diidentifikasi  

Reporter

Senin, 25 Juli 2016 11:39 WIB

remacle.org

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal mengatakan tim penyelamat kesulitan mengidentifikasi jenazah korban kapal karam di perairan Malaysia.

Menurut Iqbal, hingga saat ini, baru dua dari sepuluh jenazah yang bisa diidentifikasi. "Dua dari sepuluh jenazah diidentifikasi secara visual oleh keluarga mereka di Malaysia," katanya saat dimintai konfirmasi pada Senin, 25 Juli 2016.

Iqbal menjelaskan, tim penyelamat suit mengidentifikasi karena kondisi korban setelah tenggelam. Selain itu, minim tanda pengenal yang dapat menjadi rujukan identitas. "Untuk itu, Kementerian Luar Negeri dengan Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan mengantisipasi kebutuhan proses identifikasi," ujarnya.

Kapal yang mengangkut 62 penumpang itu karam pada Sabtu malam, 23 Juli 2016, setelah mesin mati dan diempas ombak di perairan Pantai Batu Layar, Kota Tinggi, Johor.

Dari jumlah penumpang itu, baru 34 yang berhasil diselamatkan. Mereka terdiri atas 26 laki-laki dan delapan perempuan dengan rata-rata usia 20-50 tahun. Sementara itu, belasan lainnya masih dicari tim Operasi Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Malaysia.

Tim SAR Malaysia terdiri atas polisi laut, Marine Operations Force (MOF), perwakilan kantor polisi Rengit, dan petugas pemadam kebakaran Johor.

Sebanyak 34 imigran yang selamat dari pelayaran ilegal itu berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Aceh, Jambi, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Pemulangan mereka yang selamat masih diupayakan Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru. "Itu sesuai dengan arahan Menlu. Saat ini, KJRI menyiapkan dokumen perjalanan bagi para korban," ucap Iqbal.

Tim perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri sudah bergerak ke Malaysia. Mereka menemui korban kapal yang berlayar dari Johor menuju Batam. Konsul Jenderal RI di Johor, Taufiqur Rizal, mengatakan pihaknya telah mewawancarai para korban selamat dan bertemu dengan otoritas imigrasi setempat.

Berdasarkan informasi yang diberikan Kementerian Luar Negeri, sejak 2013, tercatat ada tujuh insiden kapal pengangkut TKI illegal, yang melalui jalur tidak resmi, tenggelam. Dari rentetan peristiwa itu, 152 orang meninggal dunia dan hilang.

YOHANES PASKALIS | CHANNEL NEWS ASIA


Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

12 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

13 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya