Meski Dijuluki Hitler, Trump Lebih Disukai Cina daripada Clinton

Kamis, 14 Juli 2016 06:54 WIB

Foto rambut Donald Trump tertiup angin saat mengunjungi sebuah lapangan golf di Skotlandia. Telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Beijing - Donald Trump sering mengucapkan komentar pedas soal defisit perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina. Namun dia relatif belum banyak diketahui para pejabat Cina.

"Clinton akan menjadi lawan yang sulit," ujar seorang sumber diplomatik Cina kepada Reuters sambil mengaku tidak terlalu tahu banyak soal pendirian politik luar negeri Trump.

Pada 2010, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ketika itu, Hillary Clinton, memicu reaksi dari Beijing karena dianggap terlalu keras dalam persoalan sengketa wilayah Laut Cina Selatan.

Diplomat-diplomat Cina telah mengetahui sikap Clinton karena telah bertahun-tahun berkomunikasi saat tokoh tersebut menjadi Ibu Negara dan Menteri Luar Negeri Amerika. Mereka tahu Clinton adalah pengkritik keras Beijing dalam berbagai hal, dari sengketa Laut Cina Selatan, perdagangan, sampai hak asasi manusia.

Baca berita lainnya: Cantiknya Masa Muda Hillary Clinton

Cina masih mengingat peristiwa tahun 2010 dalam pertemuan puncak keamanan Asia Tenggara di Hanoi. Saat itu Clinton secara terbuka mengatakan, dalam persoalan sengketa Laut Cina Selatan, solusi akses terbuka dan hukum adalah "kepentingan nasional" Amerika Serikat.

Cina kemudian meresponsnya dengan memperingatkan agar negara-negara yang terlibat sengketa tidak besar kepala karena mendapat dukungan Amerika. "Clinton adalah tokoh yang sangat keras jika menyangkut Cina," ucap seorang pejabat Beijing yang dekat dengan elite militer kepada Reuters.

Meski pemerintah Cina masih diam soal pemilu Amerika, media lokal di sana tidak demikian. Salah satu surat kabar bahkan menyamakan Trump dengan Hitler.

Pada Mei lalu, Xinhua menyebut Trump sebagai tokoh yang lebih isolasionis dibanding Clinton, yang kantor berita itu nilai sebagai "tokoh politik luar negeri lama" dan pendukung Asia pivot yang mengancam Cina.

Baca juga: 7 Manfaat Berciuman bagi Anda dan Pasangan

"Menjadi tokoh yang keras dalam politik luar negeri adalah caranya untuk menunjukkan kepemimpinan Amerika Serikat," tulis Xinhua.

Trump mungkin akan memperoleh simpati Cina. "Siapa Trump? Kami tidak tahu. Kami tahu dia membenci muslim, dan mungkin sikap itu akan disambut baik di beberapa kalangan di sini," tutur seorang pejabat yang punya hubungan baik dengan militer.

Trump juga mungkin tidak akan terlalu peduli dengan catatan hak asasi manusia Cina dibanding Clinton.

Pada 2011, Clinton menuturkan Cina "melakukan kesalahan bodoh" jika membatasi kemerdekaan. Setahun kemudian, dia terlibat jauh dalam upaya pembebasan tokoh pemberontak Chen Guangcheng dari Cina.

ANTARA | REUTERS | XINHUA






Advertising
Advertising







Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

33 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

36 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

36 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya