Seruan Indonesia Seusai Putusan Sengketa Laut Cina Selatan

Reporter

Selasa, 12 Juli 2016 21:29 WIB

Pulau Mischief Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan, dilihat dari udara, 8 Januari 2016. Foto satelit ini memperlihatkan pembangunan tanggul di sisi utara dan dermaga yang telah selesai dibangun. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia meminta semua pihak menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan pasca-pengumuman keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional soal Laut Cina Selatan, Selasa, 12 Juli 2016.

Setelah bersidang selama tiga tahun, tribunal yang berkedudukan di Den Haag, Belanda, tersebut akhirnya menentukan bahwa klaim sejarah di sembilan titik terputus (nine dash line) Cina tidak dapat diterima. Tribunal juga menganggap aktivitas Cina mereklamasi dan membuat pulau buatan di Kepulauan Spratly telah melanggar konvensi hukum laut internasional (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS).

“Indonesia sekali lagi menyerukan kiranya semua pihak menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan ketegangan serta tetap memelihara kawasan Asia Tenggara, khususnya dari aktivitas militer yang dapat mengancam stabilitas dan perdamaian, serta penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri RI lewat situs resminya.

Indonesia juga meminta semua pihak melanjutkan komitmen bersama untuk menegakkan perdamaian serta menunjukkan persahabatan dan kerja sama, sebagaimana telah diupayakan dibina baik selama ini.

Untuk itu, Indonesia meminta semua pihak yang berkepentingan dengan Laut Cina Selatan tetap berperilaku sesuai dengan prinsip yang telah disepakati bersama.

“Indonesia akan terus mendorong terciptanya zona damai, bebas, dan netral di kawasan Asia Tenggara dalam rangka memperkokoh komunitas politik dan keamanan ASEAN,” tulis Kementerian.

Indonesia juga mendorong semua negara yang memiliki klaim di kawasan atau bersengketa di Laut Cina Selatan melanjutkan perundingan secara damai atas sengketa tumpang-tindih klaim kedaulatan di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional.

NATALIA SANTI




Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

13 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

13 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya