Singapura Bui 4 Warga Bangladesh Pendana Teroris

Reporter

Selasa, 12 Juli 2016 15:55 WIB

Delapan orang Bangladesh ditahan oleh Internal Security Act, (dari kiri atas) Rahman Mizanur, Zzaman Daulat, Mamun Leakot Ali, Sohel Hawlader Ismail Hawlader, Md Jabath Kysar Haje Norul lslam Sowdagarr, Sohag Ibrahim, Islam Shariful, dan Miah Rubel. MHA

TEMPO.CO, Singapura- Empat tenaga kerja asal Bangladesh yang ditahan pada April lalu di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) Singapura dijatuhi hukuman penjara antara 24 dan 60 bulan karena terbukti melakukan pendanaan kepada aksi terorisme.

Keempat tersangka, yakni Rahman Mizanur, 31; Miah Rubel, 26; Md Jabath Kysar Haje Norul Islam Sowdagar, 31; dan Sohel Hawlader Ismail Hawlader, 29, mengaku bersalah atas kejahatan itu pada 31 Mei lalu. Keempatnya bersalah atas tuduhan menyediakan atau mengumpulkan ratusan dolar untuk mendanai serangan teror di Bangladesh.

Ketua kelompok itu, Rahman dijatuhi hukuman penjara selama 60 bulan atau lima tahun.Sohel diberi hukuman dua tahun penjara, sementara Miah dan Jabath diberi masing-masing 30 bulan.

"Banyak malapetaka yang dihasilkan dari hal-hal yang dianggap sepele. Membiayai aksi teroris mungkin sederhana, tetapi akibatnya bagi masyarakat jauh lebih besar. Singapura harus mengambil sikap tegas terhadap terorisme dan pendanaan terorisme," kata jaksa, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 12 Juli 2016.

Semua tersangka antara enam individu yang diduga dibawah UU Terorisme (Membatasi Pembiayaan) TSOFA yang pertama kali digunakan untuk penuntutan.

Dua orang lainnya yang juga bagian dari kelompok tersebut, Zzaman Daulat, 34 dan Mamun Leakot Ali, 29, membantah terlibat.

Daulat mengaku dia tidak tahu uang yang disumbangkan akan digunakan untuk kegiatan terorisme. Namun, anggota lain dari kelompok mengakui mereka telah berjanji setia untuk Abu Bakar al-Bagdadi, pemimpin ISIS, bersama Daulat pada Januari lalu.

Dua pria lain yang juga bagian dari kelompok Mizanur ini, Sohag Ibrahim dan Islam Shariful, akan ditangani secara terpisah. Hukuman untuk membiayai terorisme sampai dengan 10 tahun penjara dan denda hingga 500.000 dolar Singapura.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya