Didukung Obama, Hilarry Unggul 13 Persen Atas Trump  

Reporter

Kamis, 7 Juli 2016 15:22 WIB

Barack Obama (kiri) dan Hillary Clinton. AFP/Mandel NGAN

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, berhasil mengungguli pesaingnya dalam merebut Gedung Putih dari calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, sebesar 13 persen dalam jajak pendapat terbaru.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos pada 1-5 Juli 2016, Hillary didukung 46 persen peserta, sedangkan 33 persen lainnya mendukung Trump. Sisanya 20 persen memutuskan untuk abstain pada pemilihan presiden 8 November mendatang.

Di antara pendukung Hillary, hampir setengah mengatakan mereka mendukungnya karena tidak ingin Donald Trump menang. Sebanyak 39 persen mengatakan mereka setuju untuk dipimpin Hillary dan sekitar 13 persen mengatakan menyukainya secara pribadi.

Hasil tersebut cukup mengejutkan setelah pada poling sebelumnya yang dilakukan pada awal Mei, 63 persen orang AS, termasuk 36 persen dari Demokrat, mengatakan mereka tidak percaya Hillary adalah orang jujur dan benar. Sikap ini dipengaruhi oleh isu e-mail ke server pribadi Hillary ketika masih di Kementerian Luar Negeri Amerika. Namun pada Selasa, 5 Juli lalu, Federal Bureau of Investigation menyatakan tidak ada pelanggaran yang dilakukan mantan Menteri Luar Negeri Amerika itu.

Dukungan terhadap Hillary sedikit-banyak dipengaruhi Presiden Barack Obama yang memberikan pernyataan bahwa Hillary Clinton adalah calon terbaik menggantikannya selaku Presiden Amerika.

Obama mengatakan dia sudah siap menyerahkan tugasannya kepada Hillary sambil mendesak pemilih untuk membuat calon itu wanita pertama memimpin negara.

“Saya berada di sini, hari ini karena saya percaya pada kepemimpinan Hillary Clinton," kata Obama kepada publik ketika berkampanye di Charlotte, North Carolina, pada Selasa, 5 Juli lalu.

Hillary dan Obama pergi bersama ke North Carolina menaiki pesawat kepresidenan Air Force One. Ini kali pertama Obama berkampanye untuk Hillary.

NEWS.AU | REUTERS | BBC | YON DEMA

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya