ISIS Membunuh Lebih 800 Orang Selama Ramadan 2016  

Reporter

Rabu, 6 Juli 2016 13:38 WIB

Tentara Irak membantu para warga yang akan melarikan diri dari Al-Shirqat, Mosul, Irak, 25 Juni 2016. Ribuan warga meninggalkan wilayah tersebut karena telah dikuasai oleh kelompok militan ISIS. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, London- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membunuh lebih dari 800 orang di seluruh dunia selama Ramadan 2016.

Pembunuhan itu dilakukan lewat serangkaian serangan dari Florida, Amerika Serikat, sampai ke Filipina dengan rata-rata 30 orang tewas dalam waktu sehari.

Sebanyak 65 orang korban termasuk mahasiswa menjadi korban pertama ISIS yang dibunuh di hari pertama Ramadan di Mosul, Irak.

Kekejaman militan ISIS berlanjut ketika 49 orang tewas di sebuah klub malam gay di Florida, Amerika, oleh seorang pria bernama Omar Mateen, yang dikaitkan dengan ISIS.

Tidak berhenti di situ, tiga orang pembom bunuh diri militan ISIS melepaskan tembakan rambang sebelum meledakkan diri sehingga menyebabkan sedikitnya 44 nyawa melayang dalam kejadian di Bandara Internasional Ataturk di Istanbul, Turki, pekan lalu.

Tiga hari kemudian, sekelompok penyerang yang juga memiliki kaitan dengan militan ISIS menyerbu sebuah kafe di Dhaka, Bangladesh, membunuh 20 orang yang hampir semuanya merupakan warga asing.

Lebih kejam, laporan yang diterima menyebutkan, mereka akan membunuh siapa saja yang tidak bisa membaca Al-Quran, termasuk seorang ibu yang sedang mengandung.

Namun, negara yang paling menderita akibat perbuatan ISIS itu pastinya Irak yang sering menjadi korban serangan bom bertubi-tubi. Menjelang pekan terakhir Ramadan, lebih dari 200 orang dilaporkan tewas.

Suriah juga terkena imbas ISIS ketika sedikitnya 20 orang tewas di dekat makam suci faksi Syiah di Damaskus dalam kejadian terbaru pada 11 Juni lalu.

Lembaga Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, waktu yang dianggap paling genting untuk serangan adalah ketika berbuka puasa.

DAILY MAIL | DAILY EXPRESS | BOSTON GLOBE | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya