Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau melakukan selfie bersama pekerja saat akan mengunjungi para pengungsi asal Suriah di bandara Internasional Pearson, Toronto, 10 Desember 2015. Kanada berencana menerina 25.000 pengungsi asal Suriah. Nathan Denette/The Canadian Press via AP
TEMPO.CO, Montreal - Justin Trudeau menciptakan sejarah pada Ahad pagi 3 Juli 2016, ketika menjadi Perdana Menteri pertama Kanada yang turut serta dalam parade Toronto Gay Pride yang dihadiri puluhan ribu pendukung hubungan sejenis di negeri itu.
Gemuruh tepuk tangan menyambut Trudeau yang berparade menyusuri jalan-jalan utama Toronto, melambaikan bendera Kanada dan bendera pelangi yang selama ini dijadikan lambang LGBT.
Politikus muda yang popularitasnya terus menanjak itu tampak mengenakan kemeja berwarna jingga dan jins putih, seraya sesekali mengambil foto selfie dan berjabat tangan dengan orang-orang yang memenuhi kanan kiri rute parade.
Peserta parade warna-warni itu sempat mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati korban insiden tembakan liar 12 Juni 2016 lalu di klub malam gay di Orlando, Florida yang menyebabkan 49 tewas.
Polisi Toronto belum mengkonfirmasi jumlah peserta yang hadir dalam parade tersebut, tetapi pihak penyelenggara mengatakan kemungkinan jumlahnya mencapai sejuta orang.
Gubernur Ontario Kathleen Wynne, kepala daerah pertama di Kanada yang mengakui dirinya gay, dan Walikota Toronto John Tory turut serta berbaris bersama Trudeau.
Ini merupakan kali kedua Trudeau mengikuti parade LGBT. Sebelumnya saat belum menjabat sebagai Perdana Menteri, dia juga mengikuti kegiatan serupa sebagai ketua Partai Liberal. Ketika itu, sebagai pemimpin oposisi, dia memprotes pemerintah konservatif pimpinan PM Stephen Harper yang anti LGBT.