Jumlah Korban Bom Bagdad Bertambah Jadi 167 Orang  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 4 Juli 2016 05:59 WIB

Sejumlah petugas keamanan dan warga berkumpul mengelilingi lokasi kejadian bom mobil di Basra, Irak, 4 April 2016. Empat serangan bom bunuh diri disertai penembakan yang menarget pasukan keamanan dan warga sipil menewaskan belasan orang. REUTERS/Essam Al-Sudani

TEMPO.CO, Erbil - Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri di distrik perbelanjaan Karada, Bagdad, bertambah menjadi 167 orang dan lebih dari 180 luka-luka. Sebuah truk berisi bom menerobos kawasan yang penuh warga yang berbelanja persiapan Idul Fitri selepas tengah malam, Minggu, 3 Juli 2016.

Banyak keluarga berada di kawasan itu setelah berbuka puasa. Beberapa laporan menyatakan di antara korban jiwa terdapat sedikitnya 25 anak-anak.

Akibat ledakan itu, sejumlah gedung dilanda kebakaran. Para korban sebagian besar tewas terbakar atau kehabisan napas.

Mohammed al-Rubaai, deputi kepala komite keamanan di dewan Provinsi Baghdad, mengungkapkan sedikitnya 167 tewas dan 180 luka-luka. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan di kawasan yang dihuni mayoritas Syiah dan Kristen di Bagdad tengah tersebut. Namun klaim itu tidak bisa diverifikasi.

Banyak warga Karada mengaku marah kepada pemerintah Irak yang dianggap gagal memberi pengamanan. "Kita dalam kondisi perang, tempat-tempat ini menjadi sasaran," kata seorang pedagang. "Keamanan tidak boleh hanya fokus pada perang dan melupakan Bagdad."

Kemarahan warga dilampiaskan saat Perdana Menteri Haider al-Abadi mengunjungi lokasi kejadian. Tayangan video yang beredar di media sosial memperlihatkan konvoi kendaraan Al-Abadi dilempari batu sambil diteriaki "maling".

Ledakan kedua terjadi di sebuah pasar yang populer di kawasan Syiah lain, Al-Shaab, sebelah timur Bagdad. Berbagai laporan menyebutkan, akibat ledakan itu, lima orang tewas dan 16 luka-luka. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

RUDAW | ALJAZEERA | NATALIA SANTI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya