Putin Cabut Embargo ke Turki Setelah Erdogan Meminta Maaf  

Reporter

Kamis, 30 Juni 2016 18:48 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. AP

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut pembatasan perjalanan ke Turki setelah ia menjalin kembali hubungan baik dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui panggilan telepon pertama mereka sejak Ankara menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia, November lalu.

Putin juga memerintahkan agar kegiatan perdagangan dilakukan seperti biasa di antara kedua negara. "Saya ingin memulai (perdagangan kembali) dengan bidang pariwisata. Saya meminta agar pemerintah Rusia memulai kembali proses perdagangan dan hubungan ekonomi dengan Turki," kata Putin.

Langkah itu diambil beberapa jam setelah Turki digemparkan dengan tiga serangan bom bunuh diri di Bandara Internasional utama Ataturk, Istanbul, pada Selasa malam, 28 Juni 2016, yang menewaskan 41 orang, termasuk 13 warga asing. Setelah terjadi insiden penembakan pesawat perang Rusia di Suriah pada November lalu itu, Moskow memberlakukan beberapa pembatasan terhadap Ankara. Termasuk melarang beberapa produk makanan Turki memasuki Rusia, melarang penerbangan dan penjualan paket-paket wisata ke negara itu, serta melarang memperkenalkan kembali visa bagi para pengunjung Turki.

Hubungan diplomatik kembali pulih ditandai dengan panggilan telepon oleh Putin kepada Erdogan setelah orang kuat Turki itu mengirim surat kepada pemimpin Kremlin tersebut, yang menurut Moskow berisi permohonan maaf. Dalam satu pernyataan, menurut Kremlin, Putin menyampaikan belasungkawa mendalam atas serangan bom dan tembakan di Bandara Ataturk, Istanbul.

Kantor Presiden Turki menegaskan, Erdogan dan Putin saling menekankan betapa pentingnya melanjutkan hubungan bilateral antara Turki dan Rusia. Untuk mempererat kembali hubungan kedua negara, Erdogan dan Putin akan mengadakan pertemuan pada September mendatang di luar sidang G20 yang akan diadakan di Cina. Ini adalah pertemuan secara empat mata yang pertama di antara kedua pemimpin sejak dimulainya perseteruan diplomatik kedua negara.

ABC ONLINE|YON DEMA

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

8 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya