Kebencian Rasial dan Agama di Inggris Melonjak Tajam  

Reporter

Kamis, 30 Juni 2016 07:15 WIB

Sebuah toko daging halal hancur akibat ledakan bom molotov yang dilemparkan seseorang di Walsall, West Midlands. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah ledakan terjadi di toko daging halal di Midlands Barat, Inggris. Ledakan ini diduga merupakan bentuk kejahatan kebencian agama dan rasial yang meningkat pasca-referendum Uni Eropa.

“Tidak ada yang terluka berat, tapi ledakan ini bisa berakibat fatal,” ucap Inspektur Detektif Greg Evans pada Selasa, 28 Juni 2016.

Polisi tengah memeriksa CCTV yang ada di sekitar toko guna melacak tersangka yang melempar bom bensin di toko tersebut. Kasus ini merupakan satu contoh kejahatan kebencian yang tengah meningkat di Inggris.

Menurut Dewan Kepolisian Nasional Inggris, laporan mengenai kejahatan kebencian di Inggris meningkat pasca-referendum Uni Eropa sebanyak 57 persen. Komunitas muslim, Polandia, dan warga Uni Eropa sering menjadi target serangan kejahatan ini. Korban diteriaki dan diusir dari Inggris di tempat-tempat umum.

"Polisi sedang bekerja sama dengan beberapa komunitas demi mempertahankan persatuan dan toleransi, juga mencegah kejahatan kebencian atau kekerasan pasca-referendum Uni Eropa,” tutur Mark Hamilton, Asisten Kepala Kepolisian untuk Dewan Nasional Kejahatan Kebencian Inggris.

Telah terjadi gelombang besar pelecehan rasial di Inggris dan sebuah akun grup Facebook bernama Worrying Signs mendedikasikan lamannya untuk mendokumentasikan kejahatan xenophobia ini. "Kami ingin grup ini menjadi ruang yang aman untuk Anda membagi informasi, gambar, dan screengrab seputar hal-hal yang mengandung xenophobia semenjak hasil referendum Uni Eropa diumumkan,” tulis akun grup Worrying Signs pada laman Facebook-nya.

Melihat banyaknya kasus serupa, Wali Kota London Shadiq Khan menyarankan warga agar selalu waspada terhadap kejahatan tersebut. Khan, yang juga pendukung Inggris tetap berada di Uni Eropa, menyesalkan kejahatan seperti ini terjadi.

“Saya tidak menoleransi kejahatan kebencian yang ada di London. Kita tidak hanya menoleransi perbedaan-perbedaan, tapi kita juga merayakan perbedaan tersebut,” cuit Khan pada akun Twitter pribadinya pada Senin, 27 Juni 2016. Kejahatan ini terjadi hampir di semua kota di Inggris dan mayoritas penduduknya memilih meninggalkan Uni Eropa saat referendum.

DAILY MAIL | INTERNASIONAL | ATIKA NUSYA PUTERI | MR


Baca juga:
Kenapa Anggota DPR Mudah Terjerat Suap? Begini Penyebabnya
Ditangkap KPK, Ini Profil Politikus Demokrat Putu Sudiartana


Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

6 Oktober 2022

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya dan memiliki harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Baca Selengkapnya

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

13 September 2022

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

Raja baru Inggris Raya memilih nama Raja Charles III dan tak mengubahnya. Padahal, sejarah mencatat dua Raja Charles sebelumnya punya reputasi kelam.

Baca Selengkapnya