Hillary Clinton Jadi Capres Wanita Pertama AS?  

Reporter

Selasa, 7 Juni 2016 14:59 WIB

Kandidat presiden, Hillary Clinton saat mengayapa pendukungnya dalam Super Tuesday di in Miami, 2 Maret 2016. AP/Gerald Herbert

TEMPO.CO, Los Angeles - Hillary Clinton menciptakan sejarah di Amerika Serikat setelah mendapatkan cukup suara perwakilan untuk meraih tiket pencalonan presiden mewakili Partai Demokrat. Bila tak ada aral melintang, Clinton menjadi calon presiden perempuan pertama yang bertarung dalam pemilihan presiden.

Bekas menteri luar negeri tersebut dilaporkan meraih jumlah yang cukup sehari sebelum pemilihan di enam negara bagian tersisa di Amerika Serikat. Termasuk lokasi aktif kampanye Clinton di California.

"Ini adalah satu peristiwa penting, tapi masih ada enam negara bagian yang memberikan suara pada Selasa, dengan jutaan orang menuju ke pusat pemungutan, dan Hillary Clinton berusaha keras untuk mendapatkan setiap suara," kata manajer kampanye Robby Mook, seperti yang dilansir NY Times pada Senin, 6 Juni 2016.

Hillary akan berhadapan dengan Donald Trump, yang juga telah memastikan diri sebagai calon presiden. Trump akan mewakili Partai Republik dalam pemilihan presiden November mendatang.

Berbicara di hadapan pendukungnya di Hawkins House of Burgers, Watts, Los Angeles, Hillary berjanji akan mengalahkan Trump dan meminta pendukung pesaingnya di Demokrat, Bernie Sanders, untuk mempertimbangkan konsekuensi jika Trump memenangi Gedung Putih.

"Siapa pun yang mendukung saya, siapa saja yang telah mendukung Senator Sanders, diminta untuk mencegah Donald Trump menjadi presiden kita," ujarnya kepada wartawan, Senin.

NY TIMES | CNN | YON DEMA

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

27 menit lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya