Keluarga Staf KBRI Berkunjung ke Lahan Pertanian di Korea Utara

Reporter

Jumat, 3 Juni 2016 19:34 WIB

Rombongan KBRI Pyongyang menyiangi dan menggemburkan tanah di lahan tumpang sari jagung dan kacang tanah, di Koperasi Pertanian Yaksu, di Kangso District, Nampo City, 60 km dari kota Pyongyang, Korea Utara, 31 Mei 2016. KBRI Pyongyang/CJ

TEMPO.CO, Pyongyang - Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto, mengajak keluarga staf KBRI sekaligus anak-anak mereka mengunjungi koperasi persahabatan Korea Utara-Indonesia, yaitu Koperasi Pertanian Yaksu, di Kangso District, Nampo City, 60 kilometer dari Ibu Kota Pyongyang, akhir Mei lalu.

Kunjungan tersebut biasa dilakukan duta besar Indonesia setiap tahun. Ketua Koperasi, Ro Ki Nam, adalah pejabat Komite Hubungan Kebudayaan Antarbangsa dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan Korea Utara dan Indonesia.

“Dalam kunjungan kali ini, pihak koperasi mengajak rombongan KBRI berkunjung ke lahan pertanian milik anggota untuk praktek bercocok tanam. Meskipun siang hari itu sinar matahari cukup terik, rombongan, khususnya anak-anak, terlihat sangat antusias,” seperti ditulis Irman A. Nasoetion, Sekretaris III Bidang Politik dan Ekonomi KBRI Pyongyang, dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat, 3 Juni 2016.

Beberapa anggota rombongan mencoba menanam padi dengan traktor khusus. Meskipun, di kawasan yang sama, tampak para petani menanam padi secara tradisional dengan menggunakan tangan.

Setelah menanam padi, rombongan lalu menuju lahan jagung dan kacang tanah. Kedua tanaman hortikultura tersebut ditanam dengan cara tumpang sari. Bersama ketua koperasi dan jajarannya, Dubes RI dan rombongan menyiangi dan menggemburkan tanah dengan menggunakan homi atau pacul kecil.

Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan kegembiraannya dapat berkunjung ke Koperasi Yaksu. Dia berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan kepada seluruh rombongan, juga kesempatan merasakan kehidupan petani di sawah dan ladang.

Ro Kim Nam menyampaikan bahwa pihaknya dan semua petani Koperasi Yaksu selalu menantikan kunjungan Duta Besar RI dan keluarga besar staf KBRI Pyongyang. Menurut dia, kunjungan ini menambah semangat kerja para pengurus dan petani di Koperasi Yaksu, yang berjumlah sekitar 2.300 orang.

Acara diakhiri dengan ramah-tamah dan menikmati makan siang ala Korea di kebun serta penyerahan bantuan pupuk dari KBRI kepada koperasi. Sebaliknya, pihak koperasi membagikan hasil perkebunan kepada rombongan.

Sedikitnya, setahun sekali, KBRI Pyongyang secara rutin berkunjung ke Koperasi Pertanian Yaksu untuk membina persahabatan. Selain koperasi, di Kota Pyongyang terdapat sekolah persahabatan Korea Utara-Indonesia, yaitu Ryulgok Mid-School.

Yang paling terkenal di seantero Korea Utara adalah Kimilsungia, bunga anggrek yang diberikan Presiden Sukarno sebagai hadiah ulang tahun kepada Presiden Kim Il Sung pada 1965, yang menjadi simbol persahabatan kedua bangsa.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya