ISIS Sebar Peringatan Mengerikan Selama Ramadan di Barat  

Reporter

Kamis, 26 Mei 2016 11:13 WIB

Pasukan Syiah menembakan roket kearah militan ISIS saat bertempur di Falluja, Irak, 23 Mei 2016. Perdana Menteri Irak memulai operasi perebutan kembali Falluja dari militan ISIS. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah memperingatkan akan ada serangkaian serangan mengerikan di Barat selama Ramadan.

Dalam pidato pertamanya pada Oktober 2015, juru bicara ISIS, Abu Muhammad, berkata kepada para ekstremis tentang ancaman Ramadan tahun ini, 2016. "Bersiap, bersiap untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana pun untuk non-muslim."

Pesan audio Abu Muhammad ditujukan terutama untuk pendukung khalifah di Eropa dan Amerika. Pernyataan itu mendorong umat Islam untuk mengangkat senjata dan menyerang Barat selama Ramadan, yang dimulai pada 7 Juni 2016. Ia juga berbicara kepada para migran yang tinggal di Eropa.

"Jika tiran telah menutup gerbang migrasi untuk Anda, Anda terbuka di gerbang jihad dan membuat tindakan mereka menjadi penyesalan," ujar Abu Muhammad.

"Tindakan terkecil yang Anda lakukan di jantung mereka lebih dari yang terbaik," ujarnya lagi. Dalam pesan mengerikan itu, ia mengatakan mereka ingin "menghukum hari Salib dan malam membawa rasa takut kepada mereka, sepanjang waktu."

Bulan Ramadan adalah perayaan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Tradisi 30 hari ini biasanya ditandai dengan doa ekstra dan pembacaan khusus dari Al-Quran.

Video kebencian yang berisi omelan selama 31 menit itu dirilis unit media ISIS, Al-Furqan. Namun, dalam pidato berjudul That They Live By Proof tersebut, tidak ada yang menyebutkan video itu dari penumpang jet EgyptAir.

Kecelakaan MS 804 ini masih menjadi misteri. Penyidik masih mencari kotak hitam pesawat. Tidak ada kelompok teroris yang maju untuk mengklaim tanggung jawab atas tragedi tersebut.

Meskipun peringatan Abu Muhammad tentang kehancuran di Barat, ISIS di Irak dan Suriah malah terus melemah. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi hari ini mengumumkan pasukan akan mencoba untuk mengambil kembali Kota Fallujah, sebelah barat Bagdad.

Al-Abadi mengatakan tentara Irak "mendekati momen kemenangan besar". Pekan lalu, ISIS menyatakan keadaan darurat di ibu kota dan memproklamirkan diri mereka di Raqqa.

Laporan pejabat AS juga mengatakan beberapa pejuang ISIS telah mencoba melarikan diri dari kubu ekstremis.

THE SUN | REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya