Serangan Hillary Clinton: Trump Tak Layak Jadi Presiden  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 20 Mei 2016 11:13 WIB

Kandidat presiden, Hillary Clinton saat mengayapa pendukungnya dalam Super Tuesday di in Miami, 2 Maret 2016. AP/Gerald Herbert

TEMPO.CO, Chicago - Bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan Donald Trump tidak memenuhi syarat menjadi Presiden Amerika Serikat. Clinton mencap saingannya dari Partai Republik, Trump, sebagai “pemecah belah”, “berbahaya”, dan juga “tidak adil”.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN di Park Ridge, Illinois, Amerika Serikat, Kamis, 19 Mei 2016, Clinton membeberkan perilaku Trump pada sejumlah isu politik di berbagai belahan dunia sebagai indikasi ketidaklayakan pengusaha itu memegang tampuk kekuasaan di negeri adidaya.

BACA JUGA
Kasus Kopi Maut: Gawat, Ini Alasan Jessica Bisa Lepas
Begini Adegan Mesra Nikita Willy dengan Putu Gede


Menurut Clinton, serangan Trump kepada politikus Inggris, kesediaannya berbicara dengan diktator Korea Utara Kim Jong-un, seruannya untuk Amerika Serikat mundur dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara, dan pernyataannya bahwa lebih banyak negara harus memiliki senjata nuklir itu memperburuk situasi.

"Saya tahu ini pekerjaan yang tidak mudah dan kita membutuhkan kemantapan serta kekuatan juga kecerdasan di dalamnya. Saya telah menyimpulkan dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi Presiden Amerika Serikat," kata Clinton, istri mantan Presiden Bill Clinton.

Dalam kritiknya, Clinton juga mengatakan gagasan Trump yang melarang umat Islam memasuki Amerika adalah gagasan provokatif dan mengirimkan pesan tidak menghormati negara-negara sekutu Amerika Serikat yang mayoritas muslim.

"Ketika Anda menjadi Presiden Amerika, seluruh dunia akan melihat dan mendengar," ujar Clinton. “Jadi, ketika menghalangi umat muslim, Anda mengirim pesan kepada dunia dan Anda juga mengirimkan pesan kepada teroris. Donald Trump pada dasarnya digunakan sebagai perekrut lebih banyak orang untuk bergabung dengan terorisme.”

BACA JUGA
Menjelang Nikah, Ini Adegan Hot Sandra Dewi dan Calon Suami
Pemerkosaan Karyawati: Inilah SMS Rahasia Berujung Maut

Trump lantas menanggapi pernyataan Clinton. "Fakta bahwa Hillary berpikir larangan muslim sementara, yang dia sebut sebagai larangan muslim, mempromosikan terorisme, ini membuktikan pernyataan Bernie Sanders benar. Dia mengatakan Clinton tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden," tutur Trump.

"Tanyakan kepada Hillary siapa yang meledakkan pesawat tadi malam—mengerikan, tragedi yang dapat dicegah," ucap Trump. "Dia memiliki penilaian yang buruk dan tidak layak mengabdi sebagai presiden pada kondisi yang peka dan sulit dalam sejarah negara kita."

Clinton mengaku tidak bakal merespons serangan Trump atas kasus perselingkuhan suaminya, Bill Clinton. "Saya tahu dia hanya memancing, dan saya tidak akan menanggapi,” kata Clinton. Sewaktu menjadi presiden, Bill sempat tersandung skandal seks dengan staf Gedung Putih, Monica Lewinsky.

CNN.COM | CHITRA PARAMAESTI (MAGANG)

BACA JUGA
Menjelang Nikah, Ini Adegan Hot Sandra Dewi dan Calon Suami
Pemerkosaan Karyawati: Inilah SMS Rahasia Berujung Maut



Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

15 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

16 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

20 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

22 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya