Tewas Dibakar ISIS, Ini Pesan Gadis Irak untuk Ibunya  

Reporter

Kamis, 19 Mei 2016 15:29 WIB

Tentara Irak memeriksa bangunan yang diyakini sebagai tempat persembunyian ISIS di Mahana, Mosul, Irak, 28 April 2016. Para militan ISIS menguasai kota Mosul sejak Juni 2014, namun berhasil dipukul mundur oleh tentara Irak. REUTERS/Goran Tomasevic

TEMPO.CO, Mosul - Seorang gadis Irak 12 tahun meminta ibunya memaafkan para pembunuhnya setelah ia dibakar oleh ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Gadis yang tak disebutkan namanya itu dibakar di rumah keluarganya di Mosul, Irak. Ia meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Dikisahkan sebagaimana dilansir dari laman Premier Christian Radio, Kamis, 19 Mei 2016, gadis itu sedang berada di kamar mandi saat ekstremis ISIS meminta ibunya membayar uang denda. ISIS diketahui sering memeras kelompok minoritas, seperti Kristen, Syiah, dan muslim Alawite. Ibu dan gadis itu penganut Kristen.

Ibunya mengatakan akan membayar, tapi meminta milisi ISIS menunggu sampai anak gadisnya keluar dari kamar mandi. Milisi menolak dan mulai membakar rumah dari kamar mandi tempat di mana gadis itu berada.

Aktivis hak asasi manusia dari Road of Success, Jacqueline Isaac, mengatakan milisi ISIS berada di pintu dan memberikan dua pilihan kepada ibu gadis itu: keluar dari Mosul atau membayar sejumlah uang.

"Dia (Ibu) mengatakan, 'Saya akan membayar, beri saya beberapa detik, putri saya ada di kamar mandi'. Mereka (ISIS) mengatakan, 'Anda tidak memiliki beberapa detik', dan mereka membakar rumah dengan obor dari kamar mandi," kata Isaac menirukan ucapan milisi ISIS kepada ibu korban.

Isaac mengatakan gadis itu sempat berusaha melarikan diri. Ia menderita empat luka bakar. Sang ibu berusaha menolong, bergegas ke rumah sakit, tapi gadis itu meninggal dalam pelukannya di rumah sakit.

Sebelum meregang nyawa, korban meminta ibunya mengampuni orang-orang yang telah menyakitinya. Hal terakhir yang dikatakan gadis itu: "Maafkan mereka."

ISIS telah menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak yang direbut sejak Juni 2014.

PREMIER CHRISTIAN RADIO | MECHOS DE LAROCHA


Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya
Saipul Jamil Tatap Mata Korban, Ada Peragaan & Soal Celana

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya