Mau Lahan Gratis 1 Hektare dari Putin? Ini Syaratnya

Reporter

Sabtu, 7 Mei 2016 18:09 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menaiki sebuah kapal boat saat akan memancing di daerah Siberia wilayah Tyva, Russia, (20/7). REUTERS/Alexei Nikolskyi/RIA Novosti/Kremlin

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembagian lahan gratis yang berlokasi di distrik Timur Jauh Rusia dengan dilengkapi infrastruktur meski masih minim.

Perintah itu dikeluarkan setelah Putin menandatangani Undang-undang pembagian tanah pada hari Senin lalu. Dua hari kemudian, Putin merinci lahan gratis seluas 1 hektare diberikan kepada warga Rusia dan warga naturalisasi yang berminat.

"Bersama dengan pemerintah daerah, kami akan bekerja keras sehingga lahan yang dialokasikan secara gratis tersebut memiliki setidaknya infrastruktur minim," kata Putin saat pertemuan dengan Menteri Pembangunan Far East Rusia, Alexander Galushka, Rabu, 4 Mei 2016.

Menurut Galuska, pemilik lahan kelak bebas memilih cara mengembangkan lahan mereka di bawah batasan yang ditetapkan oleh hukum Rusia. Penggarap tanah dapat membangun rumah, hotel kecil, atau fasilitas pariwisata bagi para pengunjung.

Lebih lanjut Galuska juga mengatakan bahwa infrastruktur minim yang dijanjikan dapat diberikan kepada pemilik lahan yang akan terbagi ke dalam 20 kelompok. Selain penyediaan infrastruktur, pemerintah Rusia juga berjanji menurunkan biaya tagihan listrikdi Timur Jauh.

Ide yang disebut 'Russia Homestead Act' pertama kali diusulkan pada awal 2015 oleh utusan Presiden untuk Distrik Federal Timur Jauh, Yury Trutnev. Dia menyarankan untuk menawarkan pembagian lahan secara gratis untuk siapa saja yang bersedia bermukim di wilayah Rusia bagian timur yang terletak antara Samudera Pasifik dan Siberia tersebut.

Program ini merupakan inisiatif pemerintah Rusia untuk meningkatkan perekonomian di wilayah berpenduduk 6.692.865 jiwa dan memiliki luas wilayah 6.215.900 km persegi tersebut.

Seperti yang dilansir RT News, siapapun berhak untuk mengajukan permohonan mendapatkan masing-masing satu hektare lahan di daerah Kamchatka, Primorye, Khabarovsk, Amur, Magadan dan Sakhalin, republik Sakha, atau kabupaten otonom Yahudi dan Chukotka.

Lahan tersebut juga dapat disewakan, dijual kembali, atau diberikan oleh pemilik awal, setelah periode lima tahun awal.

Warga negara asing juga diperbolehkan untuk menggunakan lahan dan pendaftaran hak milik penuh. Syaratnya, warga asing itu bersedia dinaturalisasi menjadi warga Rusia dan mengisi beberapa dokumen yang diperlukan.

RT NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

18 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya