Amnesty: Kondisi Rumah Tahanan Teroris Irak Sangat Buruk  

Reporter

Selasa, 3 Mei 2016 19:04 WIB

Warga menyaksikan sisa ledakan bom dari rumah mereka di Burj al-Barajneh, Beirut, Lebanon, 13 November 2015. Banyak pihak menilai, walaupun aksi teroris di Irak dan Lebanon diduga dilakukan oleh ISIS, namun perhatian dunia internasional lebih terpusat pada serangan Paris. AP/Bilal Hussein

TEMPO.CO, Bagdad - Amnesty International Irak menyatakan kondisi pusat penahanan tersangka teroris di Amriyat Al-Fallujah, sebelah barat Bagdad, Irak, sangat buruk. Selain banyak kasus yang tidak diproses secara hukum, jumlah tahanannya membludak.

Temuan ini diperoleh setelah delegasi Amnesty International berkunjung ke pusat penahanan tersangka teroris itu pada Sabtu lalu, 30 April 2016.

"Kami mengunjungi pusat penahanan di Amriyat Al-Fallujah, kami menemukan 700 tersangka teroris hidup berdesak-desakan, dikurung di sana selama berbulan-bulan," kata Salil Shetty, Sekretaris Jenderal Amnesty International, seperti dilansir Arab News pada 3 Mei 2016.

Shetty menyebutkan pusat penahanan itu jauh dari kata layak. Ruangannya memiliki lebar tidak lebih dari 1 meter persegi yang membuat tahanan tidak bisa berbaring. Selain itu, toilet berada di ruangan yang sama serta minimnya makanan dan minuman.

Donatella Rovera, penasihat senior untuk respons darurat Amnesty, mengatakan penampungan tersebut dijalankan pasukan anti-terorisme Irak. Mereka hanya memiliki empat penyidik untuk memproses tumpukan kasus sehingga mereka kewalahan.

Operasi militer selama ini di Irak telah membuat sejumlah besar warga sipil mengungsi. Ribuan warga Sunni telah ditahan tanpa pengadilan karena dicurigai melakukan kegiatan terorisme.

Ironisnya, menurut Rovera, pemerintah Irak mengatakan tidak tahu bagaimana sampai sebagian besar orang-orang itu berada di tahanan tersebut. Mereka berpikir kebanyakan dari mereka tidak bersalah dan ditahan selama berbulan-bulan karena pemerintah daerah tidak memiliki kapasitas apa pun untuk menyelidiki kasus ini.

Amnesty berpendapat bahwa penguatan sistem peradilan harus menjadi salah satu prioritas di Irak. Pelanggaran hak asasi serius terus terjadi secara rutin di negara itu.

ARAB NEWS | YON DEMA

Berita terkait

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

22 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya

Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

37 hari lalu

Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

Amnesty International menilai penyiksaan kejam oleh prajurit TNI terhadap warga sipil di Papua merusak naluri keadilan dan mengandung rasisme.

Baca Selengkapnya

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

38 hari lalu

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

40 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

43 hari lalu

Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Desak Otorita IKN Stop Mengancam Hak atas Tempat Tinggal Warga Sepaku

46 hari lalu

Amnesty International Desak Otorita IKN Stop Mengancam Hak atas Tempat Tinggal Warga Sepaku

Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah dan Otorita IKN menghentikan ancaman terhadap hak atas tempat tinggal warga Sepaku.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

23 Februari 2024

Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

Sejak masa kampanye Pemilu 2024 hingga sehari jelang 14 Februari, paling tidak ada 16 kasus intimidasi yang menyasar setidaknya 34 korban.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

12 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan Belanda mencatat adanya risiko suku cadang tersebut digunakan Israel dalam 'pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional'

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

Amnesty International: India Kembali Mata-matai Jurnalis dengan Pegasus

28 Desember 2023

Amnesty International: India Kembali Mata-matai Jurnalis dengan Pegasus

Pemerintah India baru-baru ini menargetkan jurnalis terkenal dengan spyware Pegasus, kata Amnesty International dan The Washington Post

Baca Selengkapnya