14 WNI Disandera Abu Sayyaf Beda Lokasi dengan WN Kanada  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 28 April 2016 16:17 WIB

Hamsiar, bibi dari Renaldi alias Aldi (25) salah satu awak Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf di Filipina diwawancarai di rumahnya di Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, 8 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf, berada jauh dari lokasi eksekusi warga Kanada, John Ridsdel. Anggota tubuh Ridsdel, salah satu dari empat sandera, yang diculik militan Abu Sayyaf pada September 2015, dilemparkan dua orang tak dikenal kepada anak-anak sekolah yang sedang bermain bola di Pulau Samal, Filipina Selatan.

"Koordinasi kita dengan Filipina sangat baik, apa pun selalu dikomunikasikan. Mereka sudah memberi tahu bahwa posisi para WNI berbeda dengan lokasi jenazah (Ridsdel)," kata Arrmanatha dalam media briefing rutin di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis, 28 April 2016.

Pemerintah Indonesia menilai pemerintah Filipina serius mengupayakan keselamatan 14 WNI yang jadi sandera dalam dua kasus perompakan Abu Sayyaf yang berbeda. Kasus pertama menimpa sepuluh WNI anak buah kapal Brahma 12 terjadi pada akhir Maret 2016. Sedangkan kasus kedua terjadi pada kapal Christy dan Henry, pada 15 April lalu. Dalam peristiwa itu, empat WNI selamat, satu terkena luka tembak, dan empat disandera.

"Menlu Retno Marsudi, setiap hari berkomunikasi via telepon maupun pesan teks dengan Menlu Filipina untuk memantau kondisi WNI, tanpa henti," kata Arrmanatha.

Arrmanatha mengatakan Kemenlu tak pernah mengungkit soal tenggat waktu dan uang tebusan yang ramai diberitakan di media, baik asing maupun nasional. "Saya tegaskan, kami tak pernah menyebut ada tenggat waktu apalagi keterangan terkait uang tebusan," ujarnya.

Ia membenarkan informasi bahwa lokasi para sandera selaku berubah-ubah. Hal ini pun sempat disampaikan Presiden Joko Widodo, Selasa, 26 April 2016. "Operasi militer memang sering terjadi, posisi mereka berpindah terus, tapi kami sangat up to date soal apa yang terjadi di sana," katanya.

YOHANES PASKALIS


Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

13 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

28 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

28 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya