Tiongkok diduga membangun sistem radar di beberapa pulau-pulau di Laut Cina Selatan yang diklaimnya. Asian Maritime Transparency Initiative, pada 23 Februari 2016, merilis foto-foto satelit yang memperlihatkan pembangunan instalasi radar di kepulauan yang menjadi sengketa. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe
TEMPO.CO, Manila - Pejabat pertahanan Filipina dan Vietnam akan bertemu pekan ini untuk membicarakan kemungkinan dilaksanakan latihan militer dan patroli angkatan laut bersama di kawasan Laut Cina Selatan.
Hubungan Filipina dengan Vietnam menguat setelah Cina mengintensifkan pendirian pulau buatan di Kepulauan Spratly, yang juga diklaim kedua negara. "Ini adalah diskusi awal," kata seorang pejabat senior militer Filipina kepada Reuters. "Ini mungkin memakan waktu, tapi kami ingin maju ke tingkat berikutnya."
Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim tersebut mengatakan ia tidak berwenang berbicara kepada media. Informasi tersebut dibenarkan sumber lain di Kementerian Pertahanan di Manila.
Latihan bersama akan menjadi salah satu langkah terbesar yang diambil militer kedua negara sejak penandatanganan perjanjian pertahanan enam tahun lalu.
Pertemuan antara Wakil Menteri Pertahanan Vietnam Nguyen Chi Vinh dan Wakil Menteri Pertahanan Filipina Honorio Azcueta itu dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 14 April 2016.
Pada Januari lalu, Filipina telah mengusulkan kepada Amerika Serikat mengadakan patroli angkatan laut bersama. Patroli mungkin terjadi dalam waktu satu tahun dari sekarang. "Kedua belah pihak masih membicarakan ini," kata seorang pejabat yang juga meminta tak disebutkan namanya kepada Reuters.