Hassan Hanafi, diikat di sebuah tiang untuk jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Pengadilan militer Somalia menjatuhkan hukuman mati kepada Hassan karena telah membantu kelompok militan Islam al-Shabab membunuh lima jurnalis lainnya. REUTERS
TEMPO.CO, Mogadishu- Jurnalis Somalia yang membantu kelompok milisi bersenjata al-Shabab membunuh lima jurnalis telah dieksekusi oleh regu tembak di depan umum. Penggunaan regu tembak adalah satu-satunya metode eksekusi di Somalia.
“Hari ini pengadilan telah melakukan eksekusi Hassan Hanafi yang membunuh para wartawan,” ujar Deputi Hakim Pengadilan, Abdullahi Hasan di tempat eksekusi pada Senin 10 April 2016.
“Pria berusia 30 tahun yang diekstradisi dari Kenya tahun lalu atas permintaan pemerintah Somalia, dipakaikan topeng dan diikat di tiang sebelum akhirnya dieksekusi di kantor polisi di Mogadishu,” kata saksi mata.
Hassan Hanafi merupakan seorang jurnalis yang pernah begitu dihormati dijatuhi hukuman mati pada bulan lalu oleh pengadilan militer di ibukota, Mogadishu. Selama persidangan pada Maret lalu, dia mengaku membunuh seorang jurnalis di Somalia. Kata Komisi Perlindungan Jurnalis, lebih dari 25 jurnalis telah dibunuh di Somalia sejak tahun 2007.
“Keadilan tengah tampak. Ini adalah gilirannya merasakan kematian,” kata seorang jurnalis yang tidak ingin disebutkan namanya.
Hanafi adalah orang yang mengatur konferensi pers untuk kelompok al-Qaeda. Al-Qaeda merupakan kaum militan yang bergerilya menguasai ibukota Mogadishu. Hanafi juga bertanggung jawab untuk membawa para wartawan tur ke medan perang. Semua unit media al-Shabab dikendalikan Hanafi.
Dia membantu kelompok Islam militan dengan cara mengidentifikasi para jurnalis yang mungkin jadi target dalam rentang tahun 2007 sampai 2011. Hanafi bergabung dengan al-Shabab setelah keluar dari Radio Andalus, media corong al-Shabab di Somalia.
Saat bekerja untuk al-Shabab, Hanafi kerap menelepon para jurnalis dan memberikan ancaman mereka akan tewas bila menolak bergabung dengan al-Shabab. Ancaman Hanafi ini diungkapkan oleh jurnalis BBC Somali, Mohammud Ali.
Al-Shabab sering melakukan serangkaian penyerangan di Mogadishu dan kota lainnya. Organisasi ini juga mengendalikan area pedesaan di selatan Somalia.