Skandal Suap, Mantan Komandan Kapal Perang AS Dibui 4 Tahun  

Reporter

Sabtu, 26 Maret 2016 12:55 WIB

Kapten. Daniel Dusek memberikan tur Teluk medis USS Bonhomme Richard untuk perwira angkatan laut Burma pada 2012. U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 1st Class Mark R. Alvarez

TEMPO.CO, San Diego-Pengadilan di San Diego, California, Amerika Serikat membuat gebrakan dalam mengadili perkara skandal suap besar-besaran yang dilakukan oleh perwira top angkatan laut (Navy) AS kemarin, 25 Maret 2016.

Pengadilan federa AS menjatuhkan hukuman penjara selama 4 tahun kepada mantan Komandan Kapal Perang AS USS Bonhomme Richard, Kapten Daniel Dusek karena terbukti terlibat skandal suap besar-besaran dengan seorang kontraktor pertahanan di Asia.

Selain dijebloskan ke bui, Dusek juga dihukum membayar denda sebesar US$ 70 ribu atau Rp 920 juta dan uang pengganti untuk angkatan laut sebesar US$ 30 ribu atau Rp 398,4 juta.

Menurut jaksa, Dusek menerima suap dari kontraktor asal Malaysia berupa tinggal di hotel mewah plus pelacur sebagai balasan atas kunjungan kapal perangnya di pelabuhan di Malaysia.

Hakim Janis Sammartino mengungkapkan perbuatan Dusek yang merusak nama besar angkatan laut AS. "Pengadilan sungguh tak sanggup membayangkan dalam posisi Anda di angkatan laut AS berkhianat dengan apa yang Anda terima: kamar hotel, hiburan hingga pelacur."

Dusek adalah satu dari 10 terdakwa dalam skandal korupsi yang kemungkinan terbesar dalam sejarah angkatan laut AS. Sebelumnya, dua pelaut telah dikirim ke bui, sementara dua pejabat angkatan laut dan seorang agen senior untuk Naval Criminal Investigative Service telah dinyatakan bersalah dan sedang menunggu vonis.

Seorang kontraktor bernama Leonard Glenn Glenn Francis yang mengajukan permohonan banding atas perkaranya pekan lalu, mengaku perusahaanya yang berkantor di Singapura __ Glenn Defence Marine Asia(GDMA) __ menyajikan Dusek dan lainnya makanan, alkohol, penginapan di hotel-hotel mewah, dan pemberian lainnya. Tujuannya untuk memastikan kapal perang US itu bersandar di pelabuhan tempat GDMA beroperasi.

Ia memberi satu contoh ketika Dusek mengatur agar kapal perang USS Abraham Lincoln_ bersandar di Port Klang, Malaysia. Terminal pelabuhan ini milik Francis. Nah, biaya kunjungan di pelabuhan itu sekitar 1,6 juta atau Rp 21,6 miliar pada tahun 2010.

Atas putusan hakim, Dusek menunjukkan rasa penyesalannya. "Saya telah mempermalukan diri saya dan Angkatan Laut yang saya cintai dan sekarang karir saya berakhir dalam keadaan hina," kata Dusek lewat pernyataan tertulisnya.

Selain menyatakan maaf secara tertulis, mantan Deputi direktur operasi Armada ke 7 AS, juga menjelaskan awal perkenalannya dengan Francis yang dijuluki "Si Gendut Francis".

Dusek menyebut seorang senior di angkatan laut yang juga sebagai teman dan mentornya yang memperkenalkannya dengan Francis pada tahun 2010. Tidak menyebut nama, namun ia melukiskan seniornya itu sebagai sosok teman yang sangat baik di Angkatan Laut AS yang membuatnya percaya dan bekerja dengan kontraktor itu.

BBC | WASHINGTON POST | MARIA RITA

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

8 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

9 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

10 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

12 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya