Cypriot Aristos Sokratous, pilot dari FlyDubai flight dan co-pilot Spaniard Alejandro lava Cruz. facebook.com
TEMPO.CO, Moskow- Rekaman percakapan antara pilot pesawat Flydubai FZ981 Cypriot Aristos Sokratous dan petugas bandara Rusia terungkap sehari setelah pesawat itu jatuh serta menewaskan semua penumpang dan awak pesawat.
Sebagaimana dilansir dari laman Al Arabiya, dari hasil rekaman pembicaraan pilot dan petugas bandara berdurasi tujuh menit itu terdengar suara pilot pesawat menyatakan keprihatinan atas kondisi cuaca. "Apakah cuaca sudah lebih baik?" ujar si pilot saat mereka mendekati Bandara Rostov-on-Don, Rusia.
Juga dalam rekaman itu, pilot meminta informasi tentang berbagai perubahan yang terjadi di darat. Percakapan beralih antara bahasa Inggris dan Rusia.
Pesawat mencoba melakukan dua kali pendaratan. Pada percobaan kedua, pesawat meledak, terbakar, dan pecah menjadi serpihan.
Menteri Darurat Rusia Vladimir Puchkov mengatakan pesawat yang jatuh berjenis Boeing 737-800. Pesawat mengangkut tujuh kru dan 55 penumpang, yang kebanyakan warga Rusia. Empat orang di antaranya anak-anak. Flydubai telah mengkonfirmasi tak ada yang selamat dalam peristiwa tersebut.
Para ahli mengatakan beberapa pesawat mengalami masalah ketika hendak mendarat pada hari nahas itu. Sebuah pesawat bahkan mencoba mendarat tiga kali sebelum akhirnya memutuskan mendarat di bandara lain.
Berdasarkan data cuaca yang dilaporkan stasiun televisi nasional Rusia, angin di level darat tidak terlalu berbahaya saat Flydubai mencoba mendarat pertama kalinya. Namun angin pada ketinggian 500 meter atau 1.640 kaki ke atas mendekati kecepatan badai, yaitu sekitar 30 meter per detik atau 67 mil per jam (mph). Setelah pesawat jatuh, angin di dekat permukaan mencapai 22 meter per detik atau 49 mph dan bisa lebih kuat di ketinggian.
Penyidik sedang berusaha menentukan beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan: kesalahan kru, kegagalan teknis, dan kondisi cuaca yang buruk.