TEMPO.CO, Baghdad - Empat kelompok pengebom bunuh diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pusat tentara angkatan darat di bagian barat Baghdad, Irak. Menurut petugas kepolisian setempat, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Rabu, 2 Maret 2016, seorang jenderal dan lima tentara lainnya tewas dalam serangan tersebut.
Menurut petugas kepolisian setempat, dua di antara lima korban yang tewas dalam pengeboman di sebuah pusat resimen di Haditha, Provinsi Anbar, itu adalah Brigadir Jenderal Ali Aboud serta Letnan Kolonel Farhan Ibrahim.
Kepala Komando Operasi Al-Jazeera Mayor Jenderal Ali Ibrahim Daboun mengatakan seorang pengebom meledakkan dirinya di dalam kantor Aboud. Sementara itu, kata dia, tiga bom lainnya yang meledak di beberapa tempat juga melukai tujuh tentara Irak.
Kepala Kepolisian Haditha Kolonel Faruq al-Jughaifi mengungkapkan bom itu diledakkan di dekat bendungan utama yang berada di dalam pusat resimen itu. Para pengebomnya, menurut dia, mengenakan seragam militer.
ISIS mengklaim bertanggung jawab dalam serangan itu. Namun mereka menyatakan hanya ada dua pengebom bunuh diri yang berkewarganegaraan Suriah.
Pada Juni 2014, ISIS menyerbu Irak, termasuk sebagian besar Provinsi Anbar, dalam sebuah operasi sapu bersih. Militer Irak menahan serangan ISIS selama lebih dari 18 bulan dengan bantuan dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.
Dalam perang itu, dua Kepala Komando Operasi di Anbar terluka pada 2015. Beberapa komandan divisi dan seorang brigadir juga terbunuh di Anbar pada April tahun yang sama. Sang gubernur juga terluka dalam sebuah serangan pada 2014. Selain itu, tentara senior dan komandan polisi terbunuh ketika berada di provinsi lain.
AFP | ANGELINA ANJAR SAWITRI
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
5 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
24 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
25 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
34 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
35 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
36 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
36 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
37 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
37 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
37 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya