Korea Utara Klaim Punya Senjata Anti-Tank Terbaru  

Reporter

Minggu, 28 Februari 2016 07:51 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) memimpin pertemuan operasi darurat mengenai kemampuan tembak Pasukan Roket Strategis Tentara Rakyat Korea di Komando Tertinggi, Pyongyang, (29/3). Korea Utara menempatkan roket untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan dan Pacific. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara kembali membuat heboh dunia internasional dengan pernyataannya tentang pengembangan senjata superhebat terbarunya.

Seperti dilansir Channel News Asia pada 27 Februari 2016, dari media pemerintah Korea Utara, KCNA, pemimpin negara tersebut, Kim Jong-un, menyaksikan uji coba senjata anti-tank terbaru. Senjata itu diklaim memiliki kekuatan ledakan yang mampu menghancurleburkan kendaraan lapis baja.

Baca juga: Laut Cina Selatan Memanas, Jepang Pasok Senjata ke Filipina

Kim Jong-un yang menyaksikan tes senjata anti-tank dengan panduan roket laser yang diklaim jarak tembakannya paling jauh di dunia dan seakurat senapan penembak jitu.

"Dia sangat puas, karena tank dengan perisai khusus dan kendaraan perang musuh yang dibanggakan lantaran memiliki pergerakan cepat dan lincah dengan kekuatan yang mencolok kini tak ubahnya seperti labu rebus bila berhadapan senjata baru itu," lapor KCNA.

Kim menuturkan senjata baru itu segera akan dirilis secara besar-besaran serta akan ditempatkan di unit barisan depan dan unit pertahanan pantai.

Baca juga: Palsukan Produk Halal ke Indonesia dan Malaysia, Pengusaha AS Ini Masuk Penjara

Korea Utara memiliki 1,2 juta anggota militer dari populasi 25 juta jiwa, dua kali lipat dari jumlah tentara di Korea Selatan yang memiliki jumlah penduduk dua kali lipat lebih banyak.

Tapi sebagian besar senjata Korea Utara sudah ketinggalan zaman, dengan banyak kendaraan militer yang susah untuk dimobilisasi karena kekurangan bahan bakar kronis yang diderita negara terisolasi dari dunia internasional itu.

Baca juga: Sekolah Ini Hanya Punya Satu Murid dan Satu Guru

Kekurangan tersebut akan semakin diperburuk oleh sanksi baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menyusul uji coba nuklir dan peluncuran roket jarak jauh Pyongyang pada awal tahun ini. Sanksi Dewan Keamanan PBB termasuk larangan pasokan avtur ke Korea Utara.

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA




Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

14 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

11 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

14 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

15 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

17 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya