ISIS Hancurkan Biara Kristen Berusia 1.400 Tahun di Irak  

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 20:03 WIB

Biara St. Elijah berusia 1400 tahun yang dihancurkan ISIS di Mosul, Irak. Foto: Jpost.com

TEMPO.CO, Baghdad- Militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) kembali menghancurkan sebuah situs bersejarah di satu wilayah yang dikuasainya di Irak. Kali ini adalah sebuah biara Kristen bersejarah yang telah berusia lebih dari 1.400 tahun.

Hal tersebut terungkap setelah sebuah gambar satelit mengkonfirmasi bahwa biara Kristen tertua di Irak, St Elia yang berdiri di sebuah bukit dekat kota Mosul yang dipublikasikan oleh The Associated Press (AP) pada Rabu, 20 Januari 2016. Pejabat Irak membenarkan peristiwa itu.

"ISIS telah menghancurkan biara Kristen tertua di Irak," kata US Kolonel Steve Warren, seperti yang dilansir Fox News pada 20 Januari 2016.

Seorang pastor yang pernah mengabdi di biara yang telah dibangun sejak abad ke-6 tersebut sebelum dikuasai ISIS pada 2014, mengatakan kesedihannya dan mengutuk perbuatan kelompok ekstrimis tersebut.

Di kantor pengasingannya di Irbil, Irak, Pastor Paul Thabit Habib, 39 tahun, menatap sedih gambar-gambar biara yang pernah bertengger di atas bukit di atas kota kelahirannya Mosul.

Baca juga:
Bom di Pos Polisi Thamrin Memakai Pemicu
Gabung ISIS, Ketua KNPI Depok Tewas di Suriah

"Saya tidak bisa menggambarkan kesedihan saya," katanya dalam bahasa Arab. "Sejarah Kristen kami di Mosul secara biadab diratakan. Kami melihatnya sebagai upaya untuk mengusir kami dari Irak, menghilangkan dan menghabisi keberadaan kami di negeri ini."

Seperti yang dilansir Fox News, analis foto AP, Stephen Wood, mengatakan bahwa setelah menganalisa foto tersebut, dia berhasil mengidentifikasi tanggal kehancuran antara 27 Agustus dan 28 September 2014, dua atau tiga bulan setelah ISIS menguasai Mosul.

"Gambar menunjukkan bahwa dinding batu telah rata dan dihancurkan. Mereka menghancurkan sepenuhnya."

ISIS, kelompok yang pecah dari al-Qaida dan sekarang menguasai sebagian besar Irak dan Suriah, telah menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa ratusan ribu orang Kristen mengungsi serta mengancam membinasakan agama yang telah bertahan di wilayah Irak selama hampir 2.000 tahun.

Para militan ISIS telah menghancurkan bangunan dan merusak struktur sejarah dan budaya yang mereka anggap bertentangan dengan penafsiran mereka tentang Islam.

Kelompok ini juga telah menghancurkan sejumlah biara dan gereja, serta situs pra-Islam yang terkenal termasuk Nimrud, Hatra dan Nineveh di Irak dan Palmyra di Suriah.

Jihadis telah merilis rekaman menunjukkan diri menghancurkan kuil, gereja dan barang antik dengan palu godam dan dinamit. Lebih dari 100 gereja dan biara-biara telah rata dengan tanah di Mosul dan desa-desa yang didominasi Kristen di sekitarnya, seperti Bashiqa dan Qaraqosh, setelah menguasai daerah tersebut pada 2014.

FOX NEWS|BBC|NEW YORK TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya