TEMPO.CO, Damaskus -Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengakui militannya, yang dikenal dengan sebutan "Jihadi John", tewas dalam sebuah serangan udara di Suriah. Pengakuan disertai puja-puji itu disampaikan melalui sebuah majalah berbahasa Inggris, Dabiq, Selasa, 19 Januari 2016.
Militer Amerika Serikat, pada November 2015, mengatakan militan ISIS bernama Mohammmed Emwazi tewas setelah mendapatkan serangan udara di dekat Raqqa, Suriah, kawasan yang menjadi basis pertahanan ISIS.
Dabiq, dalam laporannya menyebutkan, Emawzi, yang juga memiliki nama Abu Muharinn al-Muhjir itu, tewas pada 12 November 2015 ketika mobil yang dikendarai dihantam serangan udara melalui pesawat tak berawak alias drone. "Mobilnya hancur dan dia tewas seketika," tulis Dabiq.
Emwazi, pria berkebangsaan Inggris kelahiran Kuwait, menjadi terkenal pada 2014. ISIS melansir gambar video seorang pria berbicara dalam bahasa Inggris dengan aksen British memenggal kepala jurnalis Jamws Foley dan Stevenn J. Sotloff. Dia juga mengeksekusi jurnalis Kenji Goto dan Haruna Yukawa, keduanya asal Jepang, serta Peter Kassig, pekerja sosial Amerika Serikat, Alan Henning dan David Cawthorne Haines, pekerja sosial asal Inggris.
Perdana Menteri Inggris David Cameron berdalih, serangan udara terhadap Emwazi adalah upaya membela diri. Adapun Amerika Serikat menyatakan apa yang dilakukan terhadap para pemimpin kelompok militan sebagai hukum perang dan untuk membela diri.
NEW YOR TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya