Partai Pro-Kemerdekaan Menang, Cina Peringatkan Taiwan

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 10:37 WIB

Tsai Ing-wen menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara di Taipei, Taiwan, 16 Januari 2016. Kemenangan Tsai Ing-wen menandakan para pemilih di Taiwan menolak hubungan yang makin erat dengan Tiongkok selama di bawah kepemimpinan Partai Kuomintang. REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina masih sewot dengan kemenangan Tsai Ing-wen dalam pemilihan Presiden Taiwan pekan lalu. "Taiwan harus meninggalkan halusinasi mendorong kemerdekaan. Itu akan menjadi racun," tulis media pemerintah Cina.

Dalam pemilihan itu, Democratic Progressive Party, partai pro-kemerdekaan yang dipimpin Tsai Ing-wen, menguasai suara mayoritas di lembaga legislatif. Hasil pemilihan ini menegaskan sebagian besar warga tidak setuju dengan pemerintahan yang dikemudikan Partai Kuomintang, yang terlalu bersahabat dengan Cina selama 8 tahun terakhir.

Dalam pernyataannya, kementerian Cina, yang mengurusi Taiwan, mengatakan akan bekerja keras menjaga perdamaian dan stabilitas di antara kedua sisi Selat Taiwan. "Kehendak kami kuat seperti batu. Sikap kami teguh pada masalah pokok menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," tulis pernyataan itu.

Sebagian besar pemilih khawatir ekonomi Taiwan berada di bawah ancaman Cina dan menentang tuntutan Beijing melakukan unifikasi politik. Tsai mengatakan kemenangannya adalah pertunjukan demokrasi Taiwan yang mendarah daging dan rakyat yang menginginkan pemerintah melindungi kedaulatan bangsa.

Tsai juga berjanji mempertahankan status quo dengan Cina. Ia mengatakan kedua belah pihak memiliki tanggung jawab untuk menemukan cara yang dapat diterima sambil memperhatikan hak-hak Taiwan yang harus dihormati.

Setelah kalah, Eric Chu mengundurkan diri dari kepemimpinan di Partai Kuomintang. Dalam penghitungan akhir, Tsai memenangkan lebih dari 56 persen suara, sementara Chu 31 persen.

Partai Progresif Demokratik memenangkan 68 kursi dari 113 anggota legislatif nasional. Partai Kupmintan, yang berideologi nasionalis, mengambil 36 kursi dengan sisa dimenangkan oleh independen dan partai kecil.

Badan legislatif baru bersidang bulan depan, sementara Tsai dilantik pada Mei 2016. Kemenangannya akan membuat hubungan Taiwan dan Cina menjadi rumit. Cina mengklaim Pulau Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan mengancam menggunakan kekuatannya apabila Taiwan menyatakan kemerdekaan.

Kantor berita resmi Cina, Xinhua, juga memperingatkan setiap langkah menuju kemerdekaan. "Jika tidak ada perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, otoritas baru Taiwan akan menemukan penderitaan rakyat," katanya.

Pengamat mengatakan kemungkinan Cina menggunakan tekanan diplomatik dan ekonomi apabila Tsai menyimpang terlalu jauh dari agenda unifikasi. "Kami bersedia memperkuat kontak dengan partai politik atau kelompok sosial yang setuju bahwa kedua sisi selat, satu sisinya adalah milik Cina," kata kantor berita Taiwan di Beijing.




AL JAZEERA | ARKHELAUS

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

5 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

7 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

8 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

8 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

21 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

23 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

25 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

27 hari lalu

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

Wisatawan yang mengunjungi pulau berbentuk penyu di Taiwan ini biasanya mengikuti tur mengamati paus dari April hingga Oktober.

Baca Selengkapnya