Sadis, Milisi ISIS Menembak Mati Ibu Kandungnya

Reporter

Minggu, 10 Januari 2016 04:49 WIB

Tentara Irak membantu warga membawa barang-barangnya setelah menyelamatkannya dari rumahnya di Ramadi, Irak, 31 Desember 2015. Masih banyak warga yang tertahan dirumahnya karena daerahnya masih di kuasai oleh militan ISIS. AP

TEMPO.CO, Raqqa -Sebuah kejadian yang mengejutkan, seorang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengeksekusi mati ibunya sendiri setelah menuduhnya murtad.

Kelompok aktivis Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS) mengatakan Ali Saqr al-Qasem, 20, menembak ibunya Lena, 45, di kepala dengan senapan di hadapan kerumunan orang.

Lena al-Qasem dituduh melakukan murtad - kejahatan yang berarti meninggalkan kepercayaan (agama) - tetapi dalam prakteknya digunakan ISIS sebagai pembenaran untuk membunuh siapa saja yang tidak mendukung atau menentang kelompok teror tersebut.

"Tuduhan yang tepat terhadap Lena al-Qasem adalah menghasut anaknya untuk meninggalkan ISIS dan melarikan diri bersama-sama ke luar dari Raqqa", kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia seperti dikutip dari laman Independent, 8 Januari 2015.

Lembaga pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan Ali Saqr al-Qasem melaporkan ibunya ke atasan ISIS, yang kemudian menjatuhkan hukuman mati dan memerintahkan dia menjadi orang yang membunuhnya.

Ratusan orang dilaporkan menonton proses eksekusi Lena al-Qasim.

Tidak diketahui mengapa Ali diberi tugas membunuh ibunya. Adapun alasan eksekusi dilakukan di luar kantor pos Raqqa adalah karena di situlah tempat Lena al-Qasem bekerja.

Berita ini muncul saat kepala juru bicara ISIS di Irak, Abu Muhammad al-Adnani, dilaporkan menderita luka parah menyusul serangan udara.

Al-Adnani, yang telah diasingkan sebagai pengganti potensial pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, harus menjalani perawatan darurat awal setelah kehilangan banyak darah, tim Komando Operasi Gabungan Irak Operasi Komando Gabungan melaporkan.

Sejak saat itu dia pindah ke kubub ISIS Mosul di Irak dan kondisinya masih belum diketahui.

MECHOS DE LAROCHA | INDEPENDENT.CO.UK

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya