Eksekutor ISIS, Jihadi John menggunakan tongsis untuk foto selfie dalam meme video penyanderaan warga Jepang. Warga Jepang mengunggah berbagai meme lusu menanggapi penyanderaan Haruna Yukawa dan Kenji Goto. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO - JIHADI John mewakili sisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang paling brutal. Selama bergabung dengan ISIS, pemuda berlogat Inggris selatan yang lahir dengan nama Mohammed Emwazi ini menyembelih tak kurang dari delapan orang. Semua direkam dalam video yang tersebar ke seluruh dunia.
John tewas dalam serangan drone di Raqqah, November lalu, tapi kebrutalan yang dipertontonkannya telah memancing gelombang serangan udara Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis terhadap kekhalifahan ISIS di Irak dan Suriah. ISIS sendiri merupakan produk perselisihan di dalam tubuh Al-Qaeda. John dilaporkan sedang bersama Baghdadi dalam sebuah rapat rahasia di bunker bawah tanah di al-Qaim, Irak, saat serangan itu terjadi.
Jihadi John muncul pertama kali dalam video pemenggalan jurnalis Amerika Serikat James Foley dan Steven Sotloff, serta pekerja kemanusiaan Inggris David haines dan Alan Henning. Lewat video itu, John berbicara dengan logat Inggris yang sangat kental. Para pengamat pun langsung berasumsi bahwa John berasal dari negeri yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II itu.
Penelusuran intelijen menemukan Jihadi Johan adalah Emwazi, berusia 28-31 tahun. Emwazi, warga negara Inggris kelahiran Kuwait, berasal dari keluarga kelas menengah yang tinggal di kawasan barat London, dan lulusan program komputer dari Universitas Westminster. Menurut laporan, ia bergabung dengan ISIS saat datang ke Irak dan sempat memimpin pasukan ISIS di Suriah.
Emwazi alias Jihadi Johan diduga menjadi radikal setelah mengunjungi Tanzania usai lulus dari kuliah. Seorang teman dekat jagal ISIS ini mengatakan Emwazi putus asa dengan situasi yang dihadapinya di London. Emwazi beberapa kali ditangkap dan dilarang ke luar negeri atas sejumlah kasus yang diduga terkait dengan aktivitasnya dengan beberapa jaringan ekstrimis.
Cara Jihadi Johan dalam ISIS, dibandingkan dengan cara-cara dan pandangan ISIS yang kaku dan keras, menununjukkan Al-Qaeda di bawah Osama bin Ladin jadi tampak ”moderat”. Terakhir, serangan ISIS di Paris menewaskan 150 orang sipil, November 2015 lalu.