Satpam Bandara Dipecat Gara-gara Jenggot, Ini Ceritanya

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 20 Desember 2015 19:48 WIB

Ilustrasi bandara. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Paris - Dua satuan pengamanan beragama Islam dipecat dari tugas mereka di bandar udara ibu kota Prancis diduga karena memiliki janggut panjang yang menimbulkan kegusaran di kalangan penumpang.

Seperti yang dilansir NY Post pada 18 Desember 2015, setelah serangan teror November, pejabat di Bandara Orly meminta pekerja muslim berjenggot mematuhi kebijakan perawatan yang ketat demi kenyamanan turis.

Kebanyakan dari mereka memenuhi permintaan tersebut, tetapi dua dari mereka enggan melakukannya. Mereka sebaliknya mengajukan keluhan diskriminasi dan dipecat beberapa hari kemudian.

Salah satunya, 28 tahun disebut Bachir, mengatakan rekan-rekannya membuat komentar yang meremehkan, termasuk supervisor yang menawarkan "untuk membawa mesin pemotong rumput," tulis koran Le Parisien.

Dia bersikeras bahwa janggutnya "adalah untuk fashion, dalam gaya hipster ... dan bukan untuk agama." Bachir juga mengatakan dia telah dihina karena iman muslimnya.

Menurut koran Le Parisien, pemecatan itu dilakukan setelah manajemen di Bandara Orly mengumpulkan beberapa staf pria, semuanya beragama Islam, dan meminta mereka merapikan jenggot masing-masing.

Laporan media Prancis tersebut, menyebutkan perusahaan alih daya penyedia jasa pengamanan yang memecat kedua satpam tersebut menyangkal tuduhan itu, sebaliknya menyatakan kedua mereka ada masalah kesehatan dan tidak profesional.

Juru bicara perusahaan sekuriti asal Swedia tersebut mengatakan bahwa Bachir telah dipecat karena "pelanggaran serius" terhadap aturan perusahaan.

"Mengenai jenggot adalah dakwaan tambahan, tetapi bukan faktor utama dalam pemecatannya, tapi adalah karena absensinya, keterlambatan dan terlalu banyak bersantai di tempat kerja," kata juru bicara itu.

Seorang pengacara yang mewakili orang-orang itu mengatakan dia mengkhawatirkan beberapa perusahaan yang menjadi terlalu paranoid setelah serangan di Paris pada 13 November 2013 yang menyebabkan 130 tewas dan 352 lainnya terluka.

NY POST | YON DEMA

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

1 jam lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

9 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

9 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

9 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

12 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

23 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya