Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan poster saat melakukan aksi protes di depan hotel tempat Donald Trump melakukan pertemuan dengan polisi di Portsmouth, 10 Desember 2015. Trump, calon presiden Partai Republik membuat pernyataan mau melarang orang Islam ke Amerika Serikat. AP/Charles Krupa
TEMPO.CO, Dubai - Donald Trump, politikus Partai Republik yang lagi berlaga untuk ikut Pemilihan Calon Presiden Amerika Serikat menuai serangan balik. Akibat pernyataannya dan janjinya, bakal melarang umat muslim masuk Amerika jika ia akan menjadi presiden, seluruh dunia bereaksi.
Salah satu serangan balik itu muncul dari Timur Tengah. Lifedata-style, sebuah agen dekorasi rumah di Dubai, menurunkan seluruh produk barang merk Trump dari rak toko, diikuti 195 cabangnya yang tersebar di Timur Tengah, Afrika Utara, Pakistan, dan Tanzania.
"Ini sebagai peringatan atas pernyataan yang disampaikan baru-baru ini oleh calon Presiden AS melalui media massa. Kami menunda penjualan seluruh produk dekorasi Trump Home," kata pimpinan Lifedata-style, Sachin Mundhwa.
Aksi serupa diikuti pula oleh komunitas bisnis dari negara-negara di Timur Tengah. "Pernyataan Trump sangat mengejutkan," kata pengusaha properti di Dubai, Khalaf Al-Habtoor kepada CNN. "Kaum muslim telah menginvestasikan dananya triliunan di Amerika Serikat dan membuka lapangan kerja bagi warga Amerika."
Donald Trump yang juga pengusaha itu telah meraih keuntungan milyaran melalui berbagai perusahaan induknya, seperti resor golf dan bisnis properti lainnya di sejumlah negara berpenduduk mayoritas Islam. "Saya rasa dia telah menghancurkan seluruh merk perusahaannya di negara-negara Islam. Tak ada satupun yang bersedia menerimanya," kataAl-Habtoor, yang awalnya mendukung Trump.
Namun demikian, ada juga perusahaan bersedia bermitra dengan Trump. Pengembang perumahan mewah DAMAC Properties, sebuah perusahaan raksasa yang sedang membangun Trump International Golf Club di Dubai mengatakan, perusahaannya akan tetap bekerjasama dan memisahkannya dengan urusan politik.
"Kesepakatan kami adalah tetap bekerjsama dengan Trump Organization sebagai salah satu operator golf course di dunia. Kami tidak bisa berkomentar lebih kanjut mengenai masalah pribadi Trump temasuk agenda politiknya yang disampaikan dalam deebat internal calon presiden," kata Niall McLough, wakil presiden DAMAC Properties, dalam sebuah pernyataan.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
28 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.