ISIS Klaim di Balik Pasangan Penembak di San Bernardino  

Reporter

Senin, 7 Desember 2015 07:27 WIB

Seorang petugas memeriksa barang-barang yang berada di sekitar mobil SUV milik pelaku serangan di pusat layanan sosial yang telah ditembaki dan diamankan polisi di San Bernardino, California, 3 December 2015. Sepasang suami istri melepaskan tembakan saat acara pesta liburan rekan kerjanya di pusat layanan sosial yang menewaskan 14 orang dan 17 orang luka-luka. REUTERS/Mario Anzuoni

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik aksi serangan penembakan di San Bernardino, California. Klaim ISIS ini disampaikan tiga hari setelah lelaki kelahiran Amerika Serikat, Syed Rizwan Farook, 28 tahun, dan istrinya yang berasal dari Pakistan, Tashfeen Malik, 29 tahun, menembakkan senapan mesin ke tengah pesta di San Bernardino, 60 kilometer timur Kota Los Angeles.

Pasangan yang menitipkan anak mereka yang berusia 6 bulan ke saudaranya itu tewas dua jam kemudian setelah baku tembak dengan polisi.

ISIS juga menyatakan pasangan suami-istri yang menembak 14 orang itu adalah pengikutnya. "Dua pengikut ISIS melancarkan penyerangan beberapa hari lalu di San Bernardino di California," kata ISIS, seperti dikutip Reuters, Minggu, 6 Desember 2015.

Jika penembakan yang terjadi pada 2 Desember lalu itu terbukti tindakan ekstremisme dilatarbelakangi agama, itu akan menjadi serangan paling mematikan di Amerika Serikat sejak 11 September 2001.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson kepada The New York Times menuturkan Amerika Serikat tengah memasuki "babak baru" ancaman global ekstremisme.

Menurut Johnson, kelompok teroris seperti ISIS merekrut secara tidak langsung orang-orang untuk menyerang Amerika Serikat dari dalam.

"Kami telah mengamati hal ini, bukan hanya di tempat ini, tapi juga di negara lain. Model serangan seperti ini membutuhkan pendekatan baru," ucap Johnson.

Sejumlah pejabat FBI berujar, Farook dan Malik diduga terinspirasi kelompok-kelompok garis keras di luar negeri. Selain itu, ISIS diduga tidak mengetahui pasangan suami-istri itu.

Pihak keamanan Amerika belum menemukan bukti bahwa pasangan Farook dan Malik adalah bagian dari kelompok tergalang lebih besar atau jaringan terorisme internasional.

Sejumlah anggota keluarga mengatakan Malik dan ayahnya meninggalkan pandangan Islam yang modern dan menjadi radikal sepulang dari Arab Saudi. Dari pandangan yang radikal itulah, mereka diduga melancarkan aksinya secara sendirian tanpa harus terlibat dalam organisasi besar.

REUTERS | AP | NEW YORK TIMES




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya