ISIS Klaim Pelaku Penembakan San Bernardino Eks Pengikutnya

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 5 Desember 2015 22:53 WIB

Seorang petugas memeriksa barang-barang yang berada di sekitar mobil SUV milik pelaku serangan di pusat layanan sosial yang telah ditembaki dan diamankan polisi di San Bernardino, California, 3 December 2015. Sepasang suami istri melepaskan tembakan saat acara pesta liburan rekan kerjanya di pusat layanan sosial yang menewaskan 14 orang dan 17 orang luka-luka. REUTERS/Mario Anzuoni

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bawha pasangan suami isteri yang menembak mati 14 orang di San Bernardino, California, Amerika Serikat pada Rabu lalu adalah mantan pengikut organisasi tersebut.

Pengumuman itu disampaikan ISIS melalui siaran radio daring tiga hari setelah pasangan tersebut menembaki para korban. Identitas pasangan tersebut adalah Syed Rizwan Farook, 28 tahun dan istrinya Tashfeen Malik, 29 tahun.

"Dua pengikut negara Islam menyerang beberapa hari yang lalu sebuah pusat di San Bernadino di California," begitu bunyi siaran Al-Baian, sebuah radio daring, pada Sabtu, 5 November 2015.

Dalam penembakan tersebut, keduanya ternyata membawa lebih dari 1.600 paket amunisi. Amunisi tersebut diangkut mobil SUV yang mereka kendarai sebelum tewas dalam baku tembak dengan polisi.

“Kami juga menemukan beberapa material bom dan sejumlah amunisi lain saat memeriksa rumah tersangka,” kata Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan, seperti dilansir Reuters, Kamis, 3 Desember 2015.

Burguan menjelaskan, motif penyerangan brutal oleh pasangan suami-istri tersebut belum diketahui. Sebelumnya, mereka diduga sebagai teroris oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Los Angeles, Amerika Serikat.

Setelah diidentifikasi lebih lanjut, jumlah orang yang terluka akibat insiden tersebut bertambah menjadi 21 orang. “Tak ada indikasi ancaman apa pun kepada warga di sekitar lokasi penembakan,” ujar Burguan.

Serangan yang dilakukan para tersangka tersebut terjadi pukul 11.00 waktu setempat di Inland Regional Center, 95 kilometer di timur Los Angeles, Rabu, 2 Desember 2015. Para tersangka yang terdiri atas tiga orang menyerbu sebuah ruangan konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk sebuah pesta.

Setelah melakukan penembakan, Syed dan istrinya tewas saat berusaha melarikan diri setelah dihadang polisi. Sedangkan seorang rekan mereka ditangkap dan kini ditahan. Kasus penembakan ini adalah yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak pembantaian sekolah Sandy Hook pada 2012.

REUTERS | BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya