Seorang petugas memeriksa barang-barang yang berada di sekitar mobil SUV milik pelaku serangan di pusat layanan sosial yang telah ditembaki dan diamankan polisi di San Bernardino, California, 3 December 2015. Sepasang suami istri melepaskan tembakan saat acara pesta liburan rekan kerjanya di pusat layanan sosial yang menewaskan 14 orang dan 17 orang luka-luka. REUTERS/Mario Anzuoni
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bawha pasangan suami isteri yang menembak mati 14 orang di San Bernardino, California, Amerika Serikat pada Rabu lalu adalah mantan pengikut organisasi tersebut.
Pengumuman itu disampaikan ISIS melalui siaran radio daring tiga hari setelah pasangan tersebut menembaki para korban. Identitas pasangan tersebut adalah Syed Rizwan Farook, 28 tahun dan istrinya Tashfeen Malik, 29 tahun.
"Dua pengikut negara Islam menyerang beberapa hari yang lalu sebuah pusat di San Bernadino di California," begitu bunyi siaran Al-Baian, sebuah radio daring, pada Sabtu, 5 November 2015.
Dalam penembakan tersebut, keduanya ternyata membawa lebih dari 1.600 paket amunisi. Amunisi tersebut diangkut mobil SUV yang mereka kendarai sebelum tewas dalam baku tembak dengan polisi.
“Kami juga menemukan beberapa material bom dan sejumlah amunisi lain saat memeriksa rumah tersangka,” kata Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan, seperti dilansir Reuters, Kamis, 3 Desember 2015.
Burguan menjelaskan, motif penyerangan brutal oleh pasangan suami-istri tersebut belum diketahui. Sebelumnya, mereka diduga sebagai teroris oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Los Angeles, Amerika Serikat.
Setelah diidentifikasi lebih lanjut, jumlah orang yang terluka akibat insiden tersebut bertambah menjadi 21 orang. “Tak ada indikasi ancaman apa pun kepada warga di sekitar lokasi penembakan,” ujar Burguan.
Serangan yang dilakukan para tersangka tersebut terjadi pukul 11.00 waktu setempat di Inland Regional Center, 95 kilometer di timur Los Angeles, Rabu, 2 Desember 2015. Para tersangka yang terdiri atas tiga orang menyerbu sebuah ruangan konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk sebuah pesta.
Setelah melakukan penembakan, Syed dan istrinya tewas saat berusaha melarikan diri setelah dihadang polisi. Sedangkan seorang rekan mereka ditangkap dan kini ditahan. Kasus penembakan ini adalah yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak pembantaian sekolah Sandy Hook pada 2012.