Hancurkan ISIS, Kapal Induk Prancis Bawa 26 Jet Tempur  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 18 November 2015 18:13 WIB

Kapal induk milik Prancis, Charles de Gaulle. wikipedia.org

TEMPO.CO, Paris - Pemerintah Prancis tidak main-main dalam memerangi kelompok ISIS di Suriah. Prancis mengerahkan kapal induknya untuk menyerbu basis ISIS sebagai balasan aksi teror pada Jumat, 13 November 2015. Kapal Charles de Gaulle itu membawa 26 jet tempur.


Presiden Prancis Francois Hollande telah memerintahkan pengiriman kapal induk canggihnya itu ke perairan Suriah. "Kapal induk Charles de Gaulle berangkat ke Mediterania timur (Laut Tengah). Ini akan membuat kapasitas aksi kita bertambah tiga kali lipat," kata Francois Hollande kepada anggota parlemen di Versailles di luar kota Paris.



Langkah tersebut diambil Prancis guna menggencarkan kampanyenya untuk menghapuskan militan Negara Islam Irak Suriah dari muka bumi. "Saya tidak berbicara tentang menghalangi ISIS, tapi tentang menghilangkannya."

Charles de Gaulle (R91), adalah sebuah kapal induk bertenaga nuklir yang dinobatkan sebagai kapal perang terbesar di Eropa Barat. Kapal ini juga menjadi satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang dioperasikan di luar Angkatan Laut Amerika Serikat.

Dioeperasikan sejak 1999, kapal ini memiliki bobot 42 ribu ton dengan pembangkit listriknya terdiri dari dua reaktor air K15 yang memberikannya kecepatan hingga 27 knot.

Seperti yang dilansir Guardian pada 17 November 2015, R91 membawa sebanyak 26 jet tempur. Pesawat tersebut siap bergabung dengan 12 jet tempur lainnya yang sudah lebih dulu berada di Suriah.

Pada Minggu, 15 November 2015, Angkatan Udara Prancis mengerahkan sebanyak 12 jet tempur. Armada ini melancarkan gempuran ke Kota Raqqa. Beberapa negara di Timur Tengah turut membantu, di antaranya Uni Emirat Arab dan Jordania.

Berdasarkna laporan, penyerbuan ini menjatuhkan sebanyak 20 bom ke Kota Raqqa yang dianggap sebagai basis kelompok ISIS. Kementerian Pertahanan Prancis mengklaim bom-bom itu sampai ke sasaran seperti markas komando, gudang amunisi, dan kamp pelatihan.


GUARDIAN | YON DEMA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya