Bentuk ISIS Cabang Asia Tenggara, 3 Pria Malaysia Diburu

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 18 November 2015 17:04 WIB

(dari kiri) Pejuang Abu Sayyaf bersama militan Malaysia Mahmud Ahmad, Muhammad Joraimee Awang Raimee dan Muamar Gadafi berpose dengan bendera ISIS. Foto/BUKIT AMAN SPECIAL BRANCH COUNTER TERRORISM DIVISION

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kelompok militan Malaysia yang bersembunyi di daerah selatan Filipina berencana membentuk faksi resmi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Asia Tenggara. Penggagasnya sebanyak tiga orang dan kini diburu aparat keamanan pemerintah Malaysia.

Faksi ISIS tersebut hendak menggabungkan anggota dari Malaysia, Indonesia dan Filipina. Di dalamnya ada ada anggota Jemaah Islamiyah dan Abu Sayyaf. Tiga prang penggagas itu adalah, mantan dosen Universitas Malaya Mahmud Ahmad dan dua rekannya, pemilik toko barang Mohd Najib Husen dan Muhammad Joraimee Awang Raimee, mantan karyawan dewan lokal.

Seperti dilaporkan The Star, mereka dikatakan telah bersama memperjuangkan cita-cita membentuk ISIS sejak April tahun lalu. Kepala Divisi Khusus Kontra Terorisme Malaysia Komisaris Ayob Khan Mydin Pitchay mengatakan, Mahmud, yang berada dalam daftar orang paling dicari di Malaysia, tidak puas dengan hanya berpartisipasi dalam Abu Sayyaf.

Mahmud, menurut Ayob Khan, ingin membentuk Kelompok ISIS di Asia Tenggara. "Dia telah melakukan bai'ah atau sumpah setia untuk membentuk sel Negara Islam di Asia Tenggara," kata Ayob seperti dikutip dari laman Straitstimes, 15 November. "Mahmud telah melakukan perjalanan ke Suriah dan bersumpah di depan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi."

Ayob menambahkan, Mahmud pernah dilatih pasukan tempur Al-Qaeda di Afghanistan pada akhir 1990-an. Mahmud mengggunakan jabatan sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta untuk merekrut anggota.

Mahmud alias Abu Handzalah dikhawatirkan akan menyatukan sel teror di wilayah Asia Tenggara. Jika itu terwujud, maka wilayah ini akan menghadapi banyak bahaya. Selain Jemaah Islamiyah dan Abu Sayyaf, kelompok teror lainnya di kawasan Asia Tenggara adalah Tanzim Al-Qaeda, Kumpulan Mujahidin Malaysia dan Darul Islam Sabah.

Sumber di militer Filipina mengatakan tiga militan Malaysia itu telah menjadi target utama operasi. Kriminolog P. Sundramoorthy kepada The Sunday Times mengatakan bahwa upaya tiga militan Malaysia membentuk kelompok teror, menyatukan negara-negara di Asia Tenggara, adalah fakta bahwa mereka tidak mampu untuk mendapatkan dukungan yang cukup dari tiap negara. Untuk membendung pertumbuhan kelompok teror tersebut, Sundramoorthy menegaskan upaya internasional diperlukan mengatasi kelompok ini.

STRAITSTIMES | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya