Dampak Teror Paris, Perusahaan Farmasi ISIS Siap Ganti Nama  

Reporter

Rabu, 18 November 2015 06:47 WIB

Menara Eiffel yang berwarna bendera Prancis saat menghormati para korban yang tewas akibat serangan bom di Paris, 16 November 2015. Serangan teror Paris pada Jumat lalu menewaskan 129 orang. AP/Daniel Ochoa de Olza

TEMPO.CO, Paris - Perusahaan farmasi ISIS Pharmaceuticals sedang mempertimbangkan mengganti nama menyusul serangan teror di Paris pada Jumat, 13 November 2015. Serangan yang terjadi di Paris itu diketahui menyebabkan 129 orang tewas dan 352 terluka. Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

ISIS Pharmaceuticals, seperti dilansir Business Insider, adalah sebuah perusahaan farmasi beraset US$ 7,2 miliar yang mengembangkan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit, termasuk kanker dan jantung.

Wakil presiden ISIS Pharmaceuticals untuk urusan komunikasi perusahaan dan hubungan investor, D. Wade Walke, mengatakan kepada CNN Money bahwa serangan pada Jumat lalu itu sedikit membebani perusahaan dan mengakui perusahaannya yang diasosiasikan secara negatif dengan kelompok teroris tidak akan mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu.

Sebelumnya, hal berbeda disampaikan CEO Stanley Crooke saat berbicara kepada wartawan Jim Carmer dari CNBC dalam sebuah wawancara tahun lalu.

Crooke itu menuturkan, "Itu membuatku gila. Investor kami sudah sangat luas. Kami sudah menggunakan nama ISIS selama 25 tahun, dan kami merasa tidak harus menyerah untuk teroris ini dengan mengubah nama perusahaan kami. Mereka dapat mengubah nama mereka."

Kini segalanya tampak berbeda. Tidak ada di antara keduanya yang mengganti nama. Dan perusahaan itu tampaknya akan segera berganti nama meski masih disebut farmasi ISIS untuk sementara waktu.

BUSNIESS INSIDER | MECHOS DE LAROCHA

Baca juga:
Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!

ISIS Kelompok Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah




Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya