Teror Paris, Wartawati Ini Enggan Ubah Profil di Facebook

Reporter

Senin, 16 November 2015 18:09 WIB

Charlotte Farhan, wartawati yang tidak ingin memasang foto bendera Perancis di profile akun Facebooknya. mirror.co.uk

TEMPO.CO, Paris - Pascatragedi serangan teror yang melanda Paris, Prancis, pengguna Facebook di seluruh dunia ramai-ramai menunjukkan rasa simpati dengan membuat tampilan foto profilnya bergambar bendera Prancis.

Jaringan media sosial terbesar di dunia, Facebook, menyediakan layanan untuk mendorong semua penggunanya melapisi gambar profilnya dengan bendera Biru Putih Merah itu.

Tapi hal tersebut tampaknya tidak disetujui seorang wanita asal Prancis. Ia menolak mengubah profil Facebook-nya. Adalah Charlotte Farhan, editor majalah online, Art Saves Lives International, yang memprotes hal itu.

Seperti dilansir Mirror pada 15 November 2015, Farhan mengumumkan bahwa dia tidak akan mengubah foto profilnya menyusul serangan teror tersebut melalui postingan-nya.

"Saya tidak akan mengubah profil saya untuk bendera Prancis, meskipun saya orang Prancis dan dari Paris. Alasannya, saya salah jika saya melakukan ini hanya untuk Paris. Jika saya melakukan ini untuk setiap serangan di seluruh dunia, saya harus mengubah profil saya beberapa kali sehari," tulis Farhan dalam postingan di Facebook.



Farhan berpendapat bahwa tidak adil jika orang hanya berduka untuk Paris. Seharusnya peristiwa mengerikan lain yang terjadi di seluruh dunia setiap hari juga perlu mendapat perhatian.

Menurut Farhan, perang terjadi hampir di seluruh dunia dan tak ada seorang pun yang peduli terhadap hal itu. Pembelaan terhadap kemanusiaan juga, bagi dia, tidak harus didasari kepentingan tertentu.

"Hati saya ada untuk seluruh dunia, tidak ada batas, tidak ada hierarki, saya memegang nilai kehidupan setiap manusia yang diserang tanpa berdasarkan agama, prasangka, atau keuntungan!"

Majalah Art Saves Lives International, tempat Farhan bekerja, merupakan sebuah majalah yang concern terhadap isu-isu kemanusiaan dan terbit setiap tiga bulan sekali.

Peristiwa teror Paris terjadi pada Jumat malam, 13 November 2015, yang menewaskan sedikitnya 160 orang dan ratusan lainnya mengalami cedera serius.

MIRROR | DAILY RECORD | YON DEMA | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

6 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

12 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

8 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

15 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya