Suasana panik saat serangan bom terjadi di dekat stadion Stade de France di Prancis, 13 November 2015. Serangan juga terjadi di aula konser Bataclan dan restoran di dekatnya. Enam pria bersenjata menembaki warga. AP Photo/Christophe Ena
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Paris mengatakan telah menemukan sebuah paspor milik warga negara Suriah yang tercecer di dekat salah satu mayat pelaku bom bunuh diri di Stadion Stade de France, Paris, Jumat, 13 November 2015. Reuters melansir berita itu mengutip salah satu polisi setempat yang menolak disebutkan namanya, Sabtu, 14 November 2015.
Polisi segera menyelamatkan para pemain dan penonton. Sekitar 80 ribu penonton diminta memasuki arena lapangan dan digiring keluar saat situasi aman. Di luar stadion, lima orang menjadi korban tewas ledakan bom bunuh diri. Sejumlah korban selamat menuturkan para pelaku memakai rompi berisi bom yang tersusun rapi.
ISIS mengklaim menjadi dalang peristiwa itu. Seperti dilansir Reuters, Sabtu, 14 November, ISIS menyatakan telah mengirim “kader” dengan rompi bom bunuh diri plus senjata mesin ke sejumlah lokasi di jantung ibu kota Prancis. Mereka merancang ini dan memberi pesan bahwa Prancis akan menjadi target utama jihad selama negara ini terus menentang kebijakan mereka.
Meskipun ISIS mengklaim menjadi dalang, polisi dan kejaksaan Paris menyatakan masih terlalu dini menyebut pelaku berasal dari Suriah. Sebab, di pasar gelap, banyak ditemukan paspor palsu.