Teror Paris : Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Tembak-tembak!  

Reporter

Sabtu, 14 November 2015 20:37 WIB

Seorang wanita dievakuasi oleh petugas dari dalam gedung pertunjukan Bataclan, Paris, tempat terjadinya penyanderaan dan penembakan, pada 13 November 2015. AP/Thibault Camus

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang saksi mata seperti dkutip oleh Guardian, menceritakan bagamana seorang memegang AK47 berteriak 'Allahu Akbar', lalu menembak 'membabi buta' ke kerumunan orang di gedung konser Bataclan di Paris, Jumat, 13 November 2015.



Tak lama kemudian, gedung itu seperti medan perang, banjir darah. Apalagi penemaknya tidak hanya satu. "Ada darah di mana-mana, ada mayat di mana-mana, “ kata seorang saksi seperti dikutip Guardian. Dia menambahkan: "Saya berada di sisi yang jauh dari lorong. Ada setidaknya dua orang bersenjata. Mereka menembak dari balkon.

Baca juga:
Teror Paris Ledakan Saat Pemain Prancis Bawa Bola

TEROR PARIS: 5 Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu



Dari 129 korban tewas dari serangkaian teror di Paris itu, lebih dari 80 orang tewas di gedung konser itu. Seorang reporter radio Prancis yang berada di gedung Pertunjukan Bataclan mengambarkan bagaimana serangan biadab itu berlangsung selama 10 menit, Jumat 13 November 2015.

Julian Pearce, reporter Radio Europe 1 dalam wawancaranya dengan CNN, menuturkan bagaimana orang-orang berteriak, menjerit dan semua orang tiba-tiba tergeletak di lantai berlumur darah. Para penyerang, menurut Julian, menembaki warga Paris yang sedang menonton konser, dengan tenang. Mereka mengisi kembali senjata mereka tiga sampai empat menit dan tidak meneriakkan apapun kecuali, tembak dan tembak.

Julian berada di dekat panggung ketika pria bersenjata itu memakai pakaian hitam dan membawa AK-47 melepaskan tembakan. "Orang-orang mulai berusaha melarikan diri, berjalan melewati orang-orang di lantai dan berusaha mencari jalan keluar, dan saya menemukan jalan keluar ketika para teroris sedang mengisi kembali senjata mereka, dan saya memanjat panggung dan kami menemukan jalan keluar."ujarnya. Julian mengaku sempat melihat wajah salah satu pria bersenjata, yang menurut dia berusia antara 20-25 tahun.


Advertising
Advertising


Baca juga: Heboh Penjara Buaya Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya

Saksi mata yang lain, Herve mengatakan, tiga laki-laki penyerbu Bataclan itu tak memakai topeng, jadi semua orang bisa melihat wajahnya. Mereka memakai jaket dan merangsek ke dalam Bataclan Concert Hall dan menembaki secara acak. "Saya melihat seorang gadis ditembak di depan saya. Kemungkinan gadis itu meninggal," ujarnya.



Pelaku dan dalang...

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

20 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

34 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya