Para penonton berkumpul di lapangan setelah terjadi ledakan di luar Stadion Stade de France, Paris, tempat dilaksanakannya pertandingan pesahabatan antara Prancis dan Jerman, 13 November 2015. AP/Christophe Ena
TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul serangkaian serangan teror yang terjadi di sejumlah lokasi di Paris, Prancis, Jumat, 13 November 2015, Kedutaan Besar Indonesia di Paris meminta warga negara Indonesia yang berada di kota itu meningkatkan kewaspadaan.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 14 November 2015, Kedutaan meminta WNI, terutama yang berada di sekitar Paris, berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian.
Kemudian WNI yang berada di wilayah yang berdekatan di Prancis diharapkan dapat saling memonitor keberadaan dan keamanan bersama, sedangkan orang tua diminta selalu mengawasi keberadaan anak-anaknya. KBRI juga meminta WNI mematuhi ketetapan pemerintah Prancis terkait dengan keadaan darurat dan penutupan perbatasan.
Jika ada keadaan darurat, KBRI meminta WNI menghubungi mereka melalui telepon: +33(0)145030760 (fixed line) dan +33(0)621122109 (mobile). WNI dapat mengakses telepon itu selama 24 jam.
Presiden Francois Hollande segera mengadakan pertemuan kabinet darurat dan mengumumkan bahwa Prancis telah menutup perbatasan.
Presiden Francois Hollande mengatakan skala serangan teroris kali ini belum pernah terjadi di Paris. "Ada beberapa lusin mati dan banyak lagi yang terluka. Sungguh mengerikan," kata Hollande dalam pidato yang disiarkan secara nasional.