Masuk Wilayah Udara Turki, NATO Peringatkan Rusia  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 17:52 WIB

Seorang teknisi memeriksa rudal udara ke udara di sayap pesawat tempur Rusia Su-30 SM sebelum lepas landas di pangkalan udara Hmeimim, Suriah, 5 Oktober 2015. Rusia melakukan serangan udara terhadap basis-basis ISI di Suriah. AP/Dmitry Steshin, Komsomolskaya Pravda

TEMPO.CO, Brussel - Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengutuk Rusia setelah jet tempur negeri itu merangsek masuk ke wilayah udara Turki, Sabtu, 3 Oktober 2015. Menurut NATO, langkah Rusia itu sangat berbahaya dan meminta Moskow segera menghentikan seluruh serangannya terhadap oposisi Suriah dan warga sipil.

NATO memanggil duta besar 28 negara anggota pada Senin, 5 Oktober 2015, untuk mengadakan pertemuan darurat guna merespons apa yang disebut Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, sebagai pelanggaran yang tidak bisa diterima atas wilayah Turki.

"Kami mengutuk keras pelanggaran hak kedaulatan wilayah udara Turki dan megecam penysupan ke dalam dan pelanggaran wilayah udara NATO. Kami juga mencatat bahwa tindakan Rusia itu tidak bertanggung jawab," demikian pernyataan NATO seusai petemuan darurat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan negaranya menaruh perhatian besar terhadap pelanggaran wilayah Turki oleh Rusia. "Kami menaruh perhatian besar atas pelanggaran itu dan Turki harus menanggapinya. Aksi penyusupan dapat menimbulkan penembakan oleh Turki," katanya selama berada di Cile.

Turki mencegat jet tempur Rusia pada Sabtu, 3 Oktober 2015, di kawasan Yayladagi, sebelah selatan Provinsi Hatay, Turki, setelah mesin perang Rusia itu diketahui melanggar wilayah udara.

"Pesawat perang Rusia muncul di wilayah udara Turki, selanjutnya masuk ke Suriah, setelah dicegat oleh F-16s Angkatan Udara Turki yang sedang melakukan patroli di daerah tersebut."

Turki dan Rusia sedang berselisih masalah perang saudara di Suriah. Sikap Ankara jelas, yakni meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad mengundurkan diri guna mengakhiri kecamuk perang di sana. Sebaliknya, Moskow memberi dukungan sepenuhnya kepada kepemimpinan Assad dan terus melakukan gempuran udara terhadap kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

AL JAZEERA | CNN | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya