Dibom Militer AS, MSF Tinggalkan Rumah Sakit di Kunduz  

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 15:27 WIB

Kondisi rumah sakit dan staf Dokter Lintas Batas (MSF) di Kunduz, Afganistan, sesaat setelah dibom, Sabtu, 3 Oktober 2015. (Foto: MSF)

TEMPO.CO, Kabul - Setelah insiden penyerangan rumah sakit di Kunduz, Afganistan, oleh militer Amerika Serikat pada akhir pekan lalu, organisasi bantuan medis Dokter Lintas Batas (MSF) mengatakan akan menutup dan meninggalkan rumah sakit amal tersebut.

Seperti dilansir New York Times, Selasa, 5 Oktober 2015, MSF mengatakan sudah mengeluarkan semua staf dari Kunduz, menyusul serangan udara yang dianggap PBB sebagai kejahatan perang.

"Rumah Sakit ini tidak lagi berfungsi. Semua pasien kritis dipindahkan ke rumah sakit lain. Saya tidak bisa pastikan lagi sejauh ini apakah rumah sakit ini akan dibuka kembali, " kata seorang juru bicara MSF.

Penutupan rumah sakit tersebut akan berdampak negatif, tidak hanya bagi warga Kunduz tetapi juga bagi penduduk di wilayah sekitar yang kekuarangan perawatan medis. MSF menyebut rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas bedah gratis di timru laut Afghanistan selama empat tahun terakhir. Kelompok itu mengatakan bahwa pada 2014 lebih dari 22.000 pasien menerima perawatan di rumah sakit dan lebih dari 5.900 prosedur bedah dilakukan.

Sementara itu angka kematian akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) di halaman rumah sakit di Kunduz meningkat menjadi 22 orang. MSF mengatakan, tiga lagi pasien di rumah sakit itu meninggal dunia membuat korban yang tewas adalah 10 pasien, termasuk 3 anak-anak, dan 12 staf MSF. Serangan ini juga menyebabkan 37 orang cedera, termasuk 19 tim medis MSF.

Pengeboman ini terjadi meski MSF telah menginformasikan koordinat GPS rumah sakit kepada militer Afganistan dan koalisi AS sejak 29 September lalu. Hal ini sesuai dengan prosedur umum MSF di daerah konflik."Serangan ini amat mengerikan dan melanggar hukum Humaniter Internasional," ujar Meinie Nicolai, Presiden MSF dalam pernyataan yang diterima Tempo.

Pemerintah AS dan Afghanistan berjanji menyelidiki insiden itu dan juru bicara militer AS mengatakan, kemungkinan rumah sakit itu diserang pesawat penggempur tentara sekutu AS-NATO. MSF menuntut transparasi total dari pasukan koalisi dan menolak kematian para korban sebagai sekedar 'collateral damage' atau korban tambahan yang bukan menjadi sasaran.

NEW YORK TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya