Bulan Darah 28 September 2015, Inilah yang Bikin Menakutkan
Editor
Saroh mutaya
Minggu, 27 September 2015 19:54 WIB
TEMPO.CO, Utah -Gerhana bulan terjadi di sebagian besar belahan bumi selain kawasan Asia, termasuk Indonesia, pada 28 Setember 2015. Di Inggris, misalnya, gerhana ini bisa dinikmati pada 01.10 pagi waktu setempat atau 7.10 WIB.
Fenomena kali ini amat menarik karena terjadi saat super-moon, yakni ketika bulan berada pada jarak terpendek dengan bumi. Akibatnya bulan akan tampak lebih terang dan besar. Saat gerhana, peristiwa ini menghasilkan cahaya kemerahan dan di sekitar bulan agak gelap, berlangsung selama sekitar satu jam. Bulan berwarna darah yang terakhir muncul pada 1982 dan baru akan datang lagi pada 2033.
Baca juga:
Kasus Muncikari Artis ke Jaksa: Dari 80 Wanita, AS Termahal
Jokowi Pakai Topi Gaul 62, Mau Tiru Gaya Rappe J-Flow?
Kenapa fenomena alam ini banyak dibicarakan, menakutkan, dan sering dihubungkan dengan bencana alam, peperangan, bahkan datangnya kiamat? Itu karena kepercayaan bagi kalangan tertentu. Julie Rowe, seorang penulis yang merupakan pengikut Gereja Mormon termasuk yang mengaitkan bulan darah dan bencana baru-baru ini dengan datangnya kiamat.
Rowe mengeluarkan pernyataan itu di website-nya pada 10 September tapi ia mengatakan bahwa hal itu bukan sikap resmi gereja. "Ini hanyalah bagian dari perjalanan pribadi untuk membantu orang meningkatkan iman, “ ujar Rowe.
Juru bicara Gereja Mormon Eric Hawkinsa juga telah menjelaskan bahwa tulisan yang berspekulasi mengenai bulan darah bukanlah mewakili sikap gereja yang berpusat di Utah, Amerika Serikat ini.
TELEGRAPH |USATODAY
Baca juga:
Bulan Darah, 28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja
Heboh Kain Kafan Berpita Merah dalam Peci Hantui Pilkada