Petugas medis mengevakuasi jemaah calon haji yang menjadi korban terinjak-injak saat berdesakan di jalan menuju tempat pelemparan jumroh di Mina, Arab Saudi, 24 September 2015. Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Sunarko mengatakan penyebab insiden ini diduga bermula dari sekelompok jemaah yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan dan mengakibatkan penumpukan antrian jamaah. AP Photo
TEMPO.CO, Surabaya - Dua jamaah haji asal Jawa Timur menjadi korban dalam tragedi Mina. Kejadian tersebut saat jamaah haji dari seluruh dunia akan melempar jumrah.
"Yang pertama adalah Sumaniro warga Desa Triwungan, Blok Krajan Kabupaten Probolinggo," kata Kepala Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Mahsun Zain melalui pesan singkat. Jumat, 25 September 2015.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf besok direncanakan akan mendatangi rumah Sumaniro yang berada di Kabupaten Probolinggo. (Lihat videoTragedi Mina, Tiga Jamaah Haji Indonesia jadi Korban)
"Besok saya akan melayat bersama Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur," kata Gus Ipul sapaan Syaifullah, Kamis 24 September 2015.
Lebih dari 310 jemaah tewas dan 450 terluka dalam insiden desak-desakan di Mina, lima kilometer timur kota suci Mekah, Kamis, 24 September 2015. Tragedi ini terjadi di puncak ibadah haji tahunan yang berlangsung hari ini.
Seperti dilansir Al Arabiya News Channel's, tragedi itu terjadi di Jembatan Jamarat, dekat Jalan 204, Mina, bukan di area tempat melempar jumrah. Ratusan orang yang meninggal, kini dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Mina. Adapun yang meninggal, dievakuasi dengan helikopter ke sejumlah rumah sakit di Kota Mekah. (Baca: Cerita Aher Soal Detik-Detik Tragedi Mina)
Arabnews menulis, korban terluka juga dibawa dengan ratusan ambulans ke Rumah Sakit Umum Mina, Noor, dan Al-Watani di Jeddah.
Pejabat Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengatakan, tim evakuasi sedang dikerahkan untuk menyisir korban. Sebagian lagi mengalihkan rute ibadah ke sejumlah rute alternatif guna mencegah melebarnya insiden desak-desakan.