TEMPO.CO, MEKKAH - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ternyata menjadi salah satu anggota jemaah haji Indonesia yang juga berada di Mekkah saat tragedi Mina terjadi, Kamis, 24 September 2015. Tragedi itu, seperti dilansir otoritas pertahanan Arab Saudi, membuat 717 anggota jemaah tewas dan 805 lainnya terluka.
Melalui blognya, Aheryawan.com, Aher menuliskan kabarnya di Mekah. Aher memastikan dirinya dan rombongannya aman dari tragedi Mina. "Alhamdulillah kondisi kami dan rombongan aman," demikian ditulis Aher di blognya.
Baca:
TRAGEDI MINA: Saksi Mata Itu Berkisah, Terhimpit, Kepanasan
TRAGEDI MINA: Alasan Jamaah Indonesia Jumrah di Luar Jadwal
Menurut Aher, saat kejadian, ia dan rombongan dari Maktab 69 masuk ke Mina melalui Terowongan Muaisim. Waktunya jauh sebelum tragedi Mina terjadi. Jalur yang dilewati berbeda dengan jalur Arab 204 karena jalan itu bukan jalur yang diperuntukkan bagi jemaah asal Indonesia.
"Keterangan Kepala Daker Mekah, jalan tersebut bukan jalur jemaah Indonesia," kata Aher.
Meski begitu, kata Aher, pihak Konsulat Jenderal sudah berada di tempat kejadian, di Rumah Sakit Mina, dan RS Makkah untuk memastikan ada-tidaknya jemaah Indonesia yang menjadi korban.
Aher menuturkan, suasana Mina saat itu sangat panas. Cuaca mencapai 43 derajat Celsius. "Alhamdulillah saya selalu bawa air yang cukup. Sebab, benda yang paling berharga saat jalan di cuaca panas adalah air," kata Aher. (Baca: TRAGEDI MINA: Peristiwa 1990 Masih Dianggap yang Terparah)
Menutup tulisannya di blog, Aher mendoakan korban meninggal mati syahid. "Semoga menjadi syuhada, sebab mereka sedang dalam posisi taat tunduk patuh pada Allah SWT."
WDA